60DTK, Gorontalo – Museum Purbakala Popa Eyato menggelar pameran bagi siswa tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas. Hal itu dilakukan untuk menarik kembali minat pengunjung.
Kepala Museum Purbakala Popa Eyato, Fitri Ahmad mengatakan, pihaknya mengundang SMA N 1 Kota Gorontalo, datang berkunjung ke museum, agar mereka sejak dini sudah diberikan pengetahuan tentang barang-barang peninggalan orang zaman dulu.
“Kami laksanakan pameran yang mengundang SMA 1 Kota Gorontalo, ini tujuannya menarik pengunjung ke museum. Karena museum ini kurang, masih banyak masyarakat dan siswa tidak berminat datang ke museum,” ungkap Ahmad kepada awak media berapa hari yang lalu.
Baca Juga: Museum Purbakala Popa Eyato Sudah Dibuka
Menurutnya, jika ini sudah dikenalkan ke masyarakat ataupun peserta didik maka akan timbul rasa cinta, dan keinginan untuk mencari tahu secara mendalam tentang benda bersejarah itu.
“Jadi kami cari cara bagaimana, sehingga kami membuatkan lomba-lomba agar mereka datang dan mengenal, karena kalau sudah kenal maka akan timbul cinta akan benda peninggalan orang zaman dulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia sangat berharap meskipun di tengah Pandemi, masyarakat tidak melupakan barang-barang peninggalan bersejarah yang di Museum Purbakala Gorontalo.
“Kami sangat berharap, meskipun di tengah Pandemi ini kita tidak melupakan museum. Kita sudah buka untuk umum, tapi tetap kita batas dan mengikuti protokol kesehatan Covid-19,” imbuhnya.
Baca Juga: Sering Bocor, Atap Dan Plafon Makam Aulia Raja Ilato Jupanggola Butuh Renovasi
Sementara itu, Siswa SMA N 1 Kota Gorontalo, Ramdani Kurene, sampaikan rasa terima kasih kepada pihak museum yang telah memberikan kesempatan untuk datang dan belajar secara langsung di museum.
Ia mengatakan, berkat kunjungannya ke museum ia dapat mengetahui benda-benda yang ditinggalkan oleh orang tempo dulu. Dimana benda ini hanya bisa dijumpai ditempat tersebut.
“Disini kita dapat mengetahui peninggal orang zaman dulu, yang tidak bisa kita temui di tempat lain. Karena peninggalan disini dari kita lahir, di museum ini sudah ada. Apalagi itu kerangka manusia,” ungkap Ramndani saat ditanyai awak media.
“Selama saya hidup saya belum pernah melihat yang seperti ini, pasti kita juga dapat pengetahuan terutama pada jenis dan pengedaran uang zaman dulu di Indonesia,” sambungnya.
Selain kegiatan pameran yang mengundang siswa SMA, pihak museum juga menggelar lomba melukis dan karya tulis ditingkat sekolah dasar. (adv)
Pewarta: Hendra Setiawan