Warga Desa Gupolo Protes Bantuan Sosial Terindikasi Tidak Tepat Sasaran

Warga
Koordinator Aksi Warga Gupolo, Saat Diwawancarai Awak Media. (Foto: Luciana 60DTK)

60DTK, Ponorogo – Puluhan warga Desa Gupolo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, mendatangi Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Ponorogo-Jawa Timur, Selasa (2/6/2020).  Warga protes karena menurut mereka banyak penerima Bantuan Sosial (Bansos) terindikasi tidak tepat sasaran. Ada pula yang mestinya dapat, namun tidak memperoleh Bansos.

“Kami bawa 30 KK warga miskin terdampak malah tidak menerima. Rata-rata yang tidak menerima ini kerjanya kul” kata Umar Totok, koordinator aksi.

Bacaan Lainnya

Dalam aksi tersebut, warga juga membawa data berupa puluhan kartu keluarga (KK) warga miskin yang terdampak dan tidak menerima bansos. Di hadapan Kepala Dinas Sosial, puluhan warga menyebut bahwa ada yang memiliki dua mobil namun menjadi penerima Bantuan Sosial.

“Mobilnya dua lo pak kok dapat. Itu bagaimana,” protes puluhan warga.

Baca Juga: Ponorogo Mulai Uji Coba New Normal

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Ponorogo, Supriyadi, kepada wartawan mengatakan, bukan kali ini saja pihaknya menerima komplain penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang tidak tepat sasaran.

Kadis Sosial
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Ponorogo, Supriyadi, Saat Dikonfirmasi. (Foto: Luciana 60DTK)

“Ini sebenarnya bukan pertama, tapi kali ini memang Desa Gupolo jumlahnya banyak,” kata Supriyadi.

Pihaknya pun kemudian akan mengecek puluhan KK yang dibawa pendemo tersebut. Jika hasil pengecekan memang belum menerima bantuan dan dinilai layak maka akan dimasukkan usulan bantuan sosial.

“Sebelumnya kami sudah mengirimkan surat kepada camat dan kepala desa/kelurahan. Ada sekitar 140 KK yang mengundurkan diri sebagai penerima BST. Namun dari data di Kantor Pos ada sekitar 580 KK yang belum tersalur” tambahnya.

Menurutnya, perlu ditelusuri penyebab tidak diambilnya BST tersebut. Seperti karena meninggal dunia, PNS, TNI, Polri dan sudah mampu. Sehingga setelah diketahui penyebabnya, pihaknya masih akan melakukan proses penggantian penerima BST bersama dengan Bappeda.

 

Pewarta: Ika Luciana Marwati

Pos terkait