60DTK, Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis perkembangan inflasi Kota Gorontalo year on year (yoy) yang mengalami peningkatan 2,16 persen atau 114,36 pada Oktober 2023, dibandingkan pada Oktober 2022 111,94 persen, Rabu (1/11/2023).
Hal itu bersamaan dengan inflasi Kota Gorontalo secara month to month (mtm) pada Oktober 2023 yang meningkat sebesar 1,00 persen, di mana inflasi ini dipacu oleh tiga komoditas, di antaranya cabe rawit, beras, dan rokok atau tembakau.
“Merilis inflasi month to month (mtm) kita bulan ini mencapai satu persen, itu memang tertinggi se-Indonesia, dan tertinggi dari kota-kota seluruh di Sulawesi, itu disebabkan oleh cabe rawit, beras, dan rokok,” ungkap Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astusti.
Meski begitu, Ia mengatakan bahwa inflasi Kota Gorontalo secara year to date atau inflasi kumulatif sampai Oktober 2023 itu paling rendah dibanding 12 kota lain di pulau Sulawesi, termasuk juga inflasi yoy Gorontalo terendah setelah Provinsi Palopo.
“Tetapi yang perlu kita garis bawahi juga bahwa meskipun kita inflasi mtm itu paling tinggi se-Indonesia, tetapi inflasi year to date atau inflasi kumulatif sampai Oktober 2023 itu adalah paling rendah dari 12 kota lain di Pulau Sulawesi,” tegasnya.
“Itu juga perlu kita perhatikan bahwa itu lumayan, prestasi seperti itu karena year to date itu bisa gunakan untuk memperkirakan, kira-kira inflasi sampai akhir tahun itu berapa. Dan kita sekarang di posisi 1,53 itu adalah terendah dari 12 kota lain di Pulau Sulawesi,” tambahnya.
Pewarta: Hendra Usman