60DTK-KOTA GORONTALO: Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo Dede Hendra Jaya mengungkapkan, nilai ekspor Gorontalo tahun 2018 baru menyumbang 0.03% daro total ekspor Nasional. Padahal Menurutnya, banyak potensi komoditi alam Gorontalo yang telah di ekspor ke Nagara lain.
“Eksportir masih banyak yang mengirim barang mereka melalui daerah lain seperti Surabaya dan Jakarta. Padahal secara teknis perizinan kepabeanan dan fasilitas pengiriman, di Gorontalo sudah cukup memadai. Nah ini yang ini kita dorong agar ekspor komoditi daerah bisa langsung dikirim dari Gorontalo,” jelas Dede usai menghadap Gubernur Gorontslo Rusli Habibie di Rumah Jabatan, Rabu (7/11/2018)
Data KPPBC Gorontalo menyebutkan, ekspor Provinsi Gorontalo selama periode Januari sampai Agustus 2018 terdiri dari komoditi jagung 109.800 ton senilai USD 29.438.625, komoditi molasses 24.006 ton senilai USD 1.950.045 dan komoditi bungkil kopra 6.000 ton senilai USD 930.000. Ketiganya diangkut dengan kapal curah. Sedangkan untuk ekspor ikan tuna sebanyak 15 ton dengan nilai USD 139.957 diangkut dengan maskapai Garuda Indonesia.
“Problemnya ada pada ketersediaan container ekspor. Kalau gunakan kapal curah itu kan jumlahnya besar dengan nilai ekonomi yang besar. Kontainer ekspor bisa semakin bertambah di Gorontalo jika minat pegusaha mengirim barang mereka dari Gorontalo juga tinggi. Di sinilah peran pemerintah dibutuhkan untuk memfasilitasi,” jelasnya. (rls/mp).