60DTK – GORONTALO – Sebagai bentuk kepedulian untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo menggelar Giat Karnaval yang melibatkan seluruh instansi, mulai dari instansi pemerintah, pegiat akademisi, hingga mahasiswa se – Kota Gorontalo, Jum’at (30/08/2019).
Kegiatan yang mengusung tema “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Gorontalo Unggul, Maju, dan Sejahtera” tersebut dirangkaikan dengan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019.
Baca juga : Ribuan Peserta Ikuti Senam Goyang MOPoBiBi Kabgor
Terkait hal itu, Kepala BNNP Gorontalo, Oneng Subroto menyampaikan, peringatan puncak HANI 2019 ini ditutup dengan Karnaval Relawan Anti Narkoba yang melibatkan 5000 peserta dari unsur pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah, dan organisasi masyarakat.
“Kegiatan yang mengusung tema ‘Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Gorontalo Unggul, Maju, dan Sejahtera’ ini dimulai dari halaman Rektorat Universitas Negeri Gorontalo, dan berakhir di kantor BNNP Gorontalo,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Gorontalo, Abdul Muchars menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan besar yang baru pertama kali dilaksanakan oleh BNNP Gorontalo.
“Dalam kegiatan ini kami melibatkan beberapa stakeholder dari pelajar, mahasiswa, instansi masyarakat, dan organisasi masyarakat untuk mengetahui seberapa besarnya kepedulian mereka terhadap pencegahan bahaya narkoba,” tuturnya.
Selain itu, menurut Muchars, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 74, agae pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba bisa bertambah.
“Informasi tentang bahaya narkoba yang kita sampaikan kepada masyarakat cukup berhasil dilakukan sehingga masyarakat turut serta untuk menolak dan melawan narkoba,” terangnya.
Tidak sampai di situ, kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi – aksi teatrikal yang dilakukan oleh peserta karnaval di halaman depan Apotek Mulia, Kota Gorontalo. Bahkan, aksi yang dilakukan oleh pelajar dari SMP di kota Gorontalo tersebut sempat membuat pejabat Polda dan Kejati Gorontalo terkecoh.
“Jadi mereka menyampaikan pesan – pesan bahaya narkoba dengan aksi kreatif sehingga menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat tentang bahaya narkoba. Bahkan ada tamu – tamu kehormatan spontan ingin menolong peserta yang dikira pingsan, namun ternyata itu hanyalah sebuah aksi teatrikal oleh peserta karnaval,” tambahnya.
Kegiatan ini pun ditutup oleh penampilan dari BNNP dan BNNK/Kota se – Provinsi Gorontalo yang dihadiri oleh Staf Ahli Pemprov Gorontalo, Kakanwil Kemenkumham Provinsi Gorontalo, Kabinda Gorontalo, Wakajati Gorontalo, Wakapolda Gorontalo, Kasrem 133/Nani Wartabone, Kepala BI Perwakilan Gorontalo, Danlanal, serta beberapa pejabat forkopimda dan pejabat daerah.
Pewarta : Moh. Effendi
Editor : Nikhen Mokoginta