60DTK, Gorontalo – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Gorontalo, merilis dampak dari Fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon.
Kepala BMKG, Stasiun Geofisika Gorontalo, Gandamana Matondang dalam keterangannya menjelaskan, akibat dari adanya fenomena alam yang langka itu, lebih tepatnya 195 tahun sekali, membuat air laut pasang.
“Dampaknya air laut pasang atau naik, di daerah pesisir. Jadi saya menghimbau masyarakat untuk tetap tenang,” ungkap Ganda saat diwawancara, oleh awak media, pada saat melakukan observasi, di Kampus IAIN Gorontalo, Rabu (26/5/2021) malam.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi 195 Tahun Sekali, Begini Penjelasan BMKG
Meskipun terjadi air pasang, ia mengklaim bahwa tidak akan terjadi gelombang tinggi. Hanya saja kondisi air laut akan berbeda dari kondisi sebelumnya.
“Ini tidak membahayakan masyarakat pesisir pantai. Ini hanya dampak biasa. Terjadi air pasang itu karena adanya sistem gravitasi. Tidak ada gelombang, kondisi cuaca di Gorontalo kita lihat, sekarang sangat mendukung,” tegas.