Haul Ke-50 Bung Karno, Pemkab Blitar Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Masjid di Blitar
Bupati Blitar, Gelar Do'a Bersama Lintas Agama yang Dipusatkan di Pendopo RHN. Agama Islam Dipusatkan di Masjid Raya Wlingi. (Foto: Istimewa)

60DTK, Kabupaten Blitar – Pemkab Blitar gelar Doa Lintas Agama dan Pengajian Akbar untuk memperingati Haul ke- 50 Bung Karno, yang diselenggarakan secara Webbinar di lima tempat ibadah dan Kecamatan se- Kabupaten Blitar.

Hadir dalam kegiatan itu  Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi, Ketua PWNU Marzuki Mustamar, Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM, Wakil Bupati Blitar Marhaenis UW, Sekda Pemkab Blitar Totok Subihandono, Walikota Blitar Santoso, Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren S, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim, Kapolres Blitar Ahmad Fanani Eko Prasetya dan Kapolres Blitar Kota Leonard M Sinambela, Dandim 0808/Blitar Kris Bianto, tokoh-tokoh lintas agama, hingga sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab Blitar.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Bupati Tanda Tangani MoU Layanan Singkat Dispendukcapil Kabupaten Blitar

Sebelum Pengajian akbar tersebut dimulai, pemerintah Kabupaten Blitar juga mengadakan doa lintas agama yang dipusatkan di rumah ibadah sejumlah wilayah di kabupaten Blitar. Untuk agama Islam dipusatkan di Masjid Raya Wlingi, agama Buddha dipusatkan di Vihara Buddha Sasana Jaya, kecamatan Selorejo, agama Hindu berada di Pura Ngesti Dharma di wilayah kecamatan Wlingi, agama Kristen di GPDI Sumberejo, kecamatan Kademangan, kemudian untuk agama Katolik berada di Seminari Garum.

Vihara di Blitar
Doa Bersama Lintas Agama Buddha Dipusatkan di Vihara Buddha Sasana Jaya, Kecamatan Selorejo. (Foto: Istimewa)

Usai acara, Bupati Blitar Rijanto berharap, dengan diselenggarakan kegiatan ini, maka semua harus bisa meneladani perjuangan Bung Karno kepada bangsa Indonesia. Karena, Bung Karno sosok bapak bangsa yang mulai remaja sampai akhir hayatnya, semua jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara.

“Untuk itu, kegiatan ini dalam rangka kembali mengenang jasa-jasa almarhum Bung Karno, tentunya beliau adalah sosok Bapak Bangsa, yang mulai remaja sampai akhir hayatnya jiwa raganya untuk bangsa dan negara. Semoga amal baktinya diterima di sisi-Nya,” tuturnya, Minggu (21/6/2020) malam di Pendopo Ronggo Hadinegoro.

Kemudian, Rijanto membeberkan, yang bertepatan pada bulan Juni ini, kata dia yakni meliputi tanggal 1 Juni hari lahirnya Pancasila, 6 Juni hari lahirnya Bung Karno dan 21 Juni wafatnya Bung Karno, maka disebut “Bulan Bung Karno”.

Lebih lanjut, Rijanto mengatakan, Saat ini negara Indonesia sedang dilanda wabah virus corona. Dengan adanya peringatan Bulan Bung Karno ini, menurut Bupati bisa dijadikan spirit untuk menjadikan modal, bahu-membahu melaksanakan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Mudah-mudahan wabah virus corona bisa hilang dari bumi nusantara dan kita siap untuk memasuki new normal life atau tatanan kehidupan baru, tentunya lebih produktif dan bebas dari corona,” harapnya.

Baca Juga: Pemkab Blitar Bangun 20 Titik IPAL Komunal Di Kawasan Padat Penduduk

Sementara itu, menurut Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim dalam tausiah kebangsaanya mengatakan, perbedaan agama bukanlah menjadi faktor perpecahan sebuah negara. Ia berharap semua agama harus komitmen menjaga kedaulatan NKRI dan NKRI harga mati bagi bangsa Indonesia ini.

Untuk itu, Marzuki berpesan, semua agama harus bersatu dan jangan sampai mudah dipecah belah. Maka dari itu, kata Marzuki yang dikutip dari pidato Bung karno.

“kalau Islam jadilah orang Islam, gak usah jadi orang arab. Yang Kristen jadilah orang Kristen, gak usah jadi orang Eropa dan yang Hindu jadilah Hindu, gak usah jadi orang Hindia. Kalau semua bisa seperti itu, sebagai sesama anak bangsa, maka kita bisa berdikari untuk menentukan nasib kita sendiri demi kemajuan NKRI,” ujar Marzuki dihadapan para peserta Webbinar. (adv/kmf)

 

 

Pewarta: Achmad Zunaidi

Pos terkait