60DTK.COM – Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah Tahun 2022 Masehi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gorontalo menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral.
Rapat yang berlangsung di Ruang Video Conference Polda Gorontalo itu, dalam rangka pengendalian pangan dan kesiapan pengamanan Idul Fitri nanti.
Dalam sambutannya Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengungkapkan, rapat ini sebagai tindak lanjut rapat dari pusat terkait pengamanan arus mudik dan balik lebaran nanti.
Kapolda menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi beberapa kerawanan yang kemungkinan akan timbul. Baik di bidang keamanan maupun kesehatan.
“Kami dari Polda juga akan segera menyelenggarakan operasi patuh ketupat otanaha, khusus pengamanan mudin dan balik lebaran,” ungkap Kapolda Gorontalo.
Lebih jauh Kapolda mengatakan, pemerintah pusat telah memperbolehkan mudik, namun dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Adapun yang menajdi syarat utama bagi warga yang hendak mudik, yaitu sudah menerima Vaksin COVID-19 Dosis III atau booster. Jika hanya Dosis II, maka harus menambahkan hasil tes antigen dan wajib negatif.
Sementara yang memiliki komorbid (tidak bisa menerima vaksin) wajib rapit test PCR 3×24 jam atau rapid tes antigen 1×24 jam, serta wajib melampirkan surat keterangan dari dokter di Rumah Sakit pemerintah.
Untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun tidak wajib test antigen/PCR. Tetapi pendamping perjalanan telah memenuhi ketentuan perjalanan yang diterapkan.
“Kemudian juga tentang antisipasi bencana alam dari Basarnas tadi sudah menyampaikan semua kesiapannya, juga secara detail dari BMKG menyampaikan perkiraan cuaca nanti di wilayah Gorontalo. Pada prinsipnya saya dan Pak Danrem menyiapkan semua personil dan di bantu oleh Pak Gubernur dan jajarannya,” imbuh Kapolda.
Di tempat yang sama, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menambahkan, pengamanan dan pengawalan mudik 2022, di harapkan dapat di lakukan secara maksimal sehingga masyarakat bisa mudik tetapi juga harus bisa menekan laju kasus COVID-19.
“Sudah di perbolehkan untuk mudik tapi tentu saja kita harus bisa menekan angka penyebaran COVID-19 dan memaksimalkan vaksinasi,” imbuh Rusli.
