60DTK, Kabupaten Gorontalo – Bagi Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, makna Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah bukan hanya sekadar kembali kepada fitrah atau telah kembali suci, akan tetapi menjadi starting point untuk menjalani hidup lebih baik, serta menjalin silaturahmi antar sesama umat Muslim.
Hal itu Ia katakan dalam sambutannya pada kegiatan pelaksanaan dua lo ulipu atau doa untuk negeri yang digelar di Gor David Bobihoe, Jumat (12/04/2024).
“Idulfitri tidak hanya menjadi momentum untuk saling maaf-memaafkan, tapi yang terpenting adalah tekad yang bulat untuk menjalani hidup ini dengan baik,” ujar Nelson.
Menurutnya, hakikat hidup bagi umat beragama Muslim adalah kesadaran yang tinggi sebagai makhluk sosial yang harus menjalin silaturahmi, berinteraksi, serta membangun jaringan kerja untuk kemaslahatan bersama.
Karena menurutnya, berbagai perbedaan pendapat, perbedaan warna politik, perbedaan suku dan agama dapat dipandang sebagai rahmat yang sejatinya menjadi sumber inspirasi untuk saling menghargai dan tetap menjalin kebersamaan demi kemajuan bersama.
Demikian juga, dalam konteks tahun politik 2024 ini, Nelson mengatakan, siapa pun bisa saja memiliki kendaraan yang berbeda maupun warna politik yang berbeda, namun memiliki satu tujuan yang sama untuk mewujudkan kemajuan dan masa depan Gorontalo yang lebih baik.
Apalagi, menurut Nelson, Gorontalo sebagai daerah adat, leluhur Gorontalo sejak awal telah mewariskan nilai-nilai kekeluargaan yang tercermin dari adanya istilah pohala’a yang berarti satu rumpun keturunan Gorontalo yang sudah dianut dan diajarkan oleh para pendahulu Gorontalo.
“Melalui semangat dan spirit pohala’a itulah, maka berbagai aspek yang terkait dengan urusan kehidupan di dunia ini senantiasa merujuk pada semangat untuk saling menghormati, saling menghargai, sehingga segala bentuk interaksi dan networking untuk membangun kemajuan dan masa Gorontalo akan berlangsung dengan baik dan elegan,” jelasnya.
Untuk itu, bagi Nelson, Idulfitri tahun ini dapat dimaknai secara lebih hakiki sebagai momentum penting untuk menjalin silaturahmi, interaksi, dan networking yang berbasis pada semangat kekeluargaan. (adv)
Pewarta: Hendra Usman