60DTK, Gorontalo – Organisasi Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Gorontalo, mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Hati Yesus Mahakudus atau Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah wilayah Kabupaten Gorontalo, Samsudin N. Tuli melihat kejadian tersebut sangat memprihatinkan karena dalam ajaran setiap agama tidak membolehkan aksi seperti itu.
“Selaku Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Gorontalo, saya mengutuk keras peristiwa tersebut, dan tentu kita tidak inginkan hal ini terjadi. Dari agama manapun juga tidak membenarkan hal itu,” tegas Samsudin.
Kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo, Samsudin mengajak tidak ikut terprovokasi dengan peristiwa ini. Selain itu, Ia juga mengingatkan agar tidak mengait-ngaitkan kejadian itu dengan agama maupun suku tertentu di negara ini.
“Kejadian ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Olehnya itu, saya berharap kita semua tidak mudah terprovokasi serta tidak mengkaitkan peristiwa ini dengan agama ataupun suku tertentu di negara yang kita cintai ini,” tukasnya.
Terpisah, salah satu pengurus Nahdatul Ulama Kabupaten Gorontalo, Ibrahim Molohu menilai, apa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar merupakan perbuatan seseorang yang tidak manusiawi.
“Kami dari pengurus Nahdatul Ulama Kabupaten Gorontalo, tentunya mengutuk aksi yang tidak manusiawi tersebut. Kami juga mendukung sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang beredar di berbagai media sosial, serta mempercayakan penanganan peristiwa itu kepada aparat kepolisian.
“Kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di Kabupaten Gorontalo, saya menghimbau agar kita tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan beredar diberbagai media, serta mepercayakan kepada pihak kepolisian untuk bekerja dan mengungkap kejadian ini,” tutupnya. (and)