60DTK-Kabupaten Gorontalo: Saat menghadiri rapat kerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo kembali berbicara tentang radikalisme dan terorisme yang terjadi secara global, terutama di kawasan Timur Tengah dan Asia, termasuk Indonesia.
Menurut Nelson, radikalisme dan terorisme disebabkan oleh dua hal. Pertama, pemahaman agama yang rendah, kedua, berkaitan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, Ia menegaskan, dua kasus ini harus menjadi perhatian semua pihak di Gorontalo. Tidak hanya TNI dan Polri, namun juga seluruh perguruan tinggi.
Baca juga: Nelson Diskusi Masalah Keamanan Dan Radikalisme Dengan Kapolda Gorontalo
Bukan tanpa alasan, Ia mengaku hal – hal yang disampaikannya itu berdasarkan fakta yang terjadi saat ini, di mana di berbagai negara yang penduduknya dikenal memiliki sifat toleransi kuat, kini banyak terjadi kasus radikalisme dan terorisme.
“Kasus radikalisme dan terorisme ini menjadi tantangan kita ke depan. Untuk menekan kasus itu, kita membutuhkan generasi beragama yang juga paham dengan lingkungannya,” ujar Nelson di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Sabtu (14/03/2020).
Baca juga: Dinsos Gorontalo Gelar Sosialisasi Cegah Radikalisme
Ia berharap, bersamaan dengan rencana transformasi IAIN menjadi universitas, dua kasus tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk melahirkan orang yang bisa jadi pemimpin yang baik di masa mendatang.
“Kalau kita melihat di sekitar kita, Gorontalo ini dapat menerima imbas terjadinya radikalisme. Karena daerah kita ini berdekatan dengan negara – negara lain. Untuk itu, Polda terus berusaha meningkatkan statusnya,” tukasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga