60DTK – Gorontalo: Oei Hong Djien atau biasa disapa OHD merupakan seorang kurator sekaligus pemilik museum OHD di Magelang, Jawa Tengah. Kehadirannya di kegiatan Maa Ledungga turut memberikan cerita tersendiri. Pasalnya, selain membuka acara pameran seni rupa di Maa Ledungga, OHD juga menaruh harapan yang besar terhadap keberadaan seni rupa di Gorontalo.
Dalam sambutannya, OHD mengatakan bahwa selama ini lini kebudayaan dan karya seni rupa hanya terkenal di beberapa daerah besar, seperti Jogja yang banyak dikenal sebagai ibukota seni rupa, Jakarta, Bali, dan Bandung. Hal ini kemudian yang menggerakan OHD untuk menghadiri sekaligus meramaikan acara Maa Ledungga yang ia buka secara resmi tadi malam, Rabu (11/12/2019).
“Kalau Maa Leedungga ini menyambut perayaan panen padi, mudah-mudahan dua tahun akan datang, akan ada panen karya seni rupa dari Gorontalo. Dan saya turut mengapresiasi sekali pemilik lokasi ini, karena telah menyediakan tempat penggilingan padinya menjadi ruang pamer,” ujar OHD dalam sambutan.
Ia juga menungkapkan, sudah saatnya seni rupa di daerah seperti Gorontalo untuk ambil bagian. Karena selama ini karya seni rupa yang terkenal hanya dari Kota besar seperti Jogja, dan Jakarta, tapi karya seni rupa seperti di Sulawesi khususnya di Gorontalo hanya dianggap sebagai second layer atau bisa di bilang tidak begitu dikenal.
“Padahal mindset Presiden kita saat ini sangat mendukung perkembangan di daerah-daerah, saya kira itu juga berlaku untuk seni rupa. Makanya sudah waktunya bahwa seni rupa di Gorontalo ini akan digerakan.”
Kalau gerakan ini terus digalakan, dan seluruh komponen perupa, masyarakat dan pemerintah ikut serta, saya kira Gorontalo sebentar lagi akan menjadi ibukota seni rupa se-Sulawesi.
“Awal januari saya diminta untuk berbicara di Singapura, untuk membicarakan sejarah seni rupa Kontemporer di Indoensia, saya akan bercerita tentang Gorontalo. Bagaiamana seni dan kebudayaan yang ada di sini,” katanya.
OHD juga mengatakan, bahwa daerah asalnya sangat kecil dari Gorontalo. Tapi, ia berhasil menggerakan masyarakatnya untuk mencintai, memerhatikan seni, dan mengoleksi, hingga akhirnya tercipta sebuah museum privat tapi dibuka untuk publik yang diberi nama Museum OHD.
“Keluarga saya berasal dari latar belakang pedagang tembakau, saya kemudian mengubah gudang tembakau saya menjadi museum karya seni rupa di Magelang. Mudah-mudahan juga pemilik gilingan padi ini mau mengkonversikan tempatnya menjadi museum seni rupa di Gorontalo,” harap OHD di akhir sambutan.
Penulis: Zulkifli M.