60DTK – Gorontalo: Pasar rakyat tradisional merupakan rangkaian acara dari Maa Ledungga. Pasar rakyat ini dilaksanakan di desa Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.Tema yang diusung dalam pasar rakyat ini ialah mengurangi sampah plastik dan turut mengembalikan jajanan tradisional yang kini mulai tak dijual lagi.
Konsep pasar rakyat ini mirip seperti pasar-pasar tradisional yang ada di beberapa daerah di Gorontalo, tapi pasar rakyat tradisional yang dirangkaian dalam kegiatan Maa Ledungga lebih mengutamakan barang, jajanan, sayur-mayur yang dijual lebih ramah terhadap lingkungan terutama pada pengguanaan sampah plastik.
“Konsep dari pasar rakyat tradisional yang kami adakan dalam rangkaian kegiatan Maa Ledungga sebenarnya sama dengan pasar tradisional pada umumnya. hanya saja, dalam pasar ini kami lebih mengutamakan tidak menggunakan sampah plastik dan mengembalikan kembali jajanan tradisional untuk dijual,” kata Zahra Khan panitia Maa Ledungga, Minggu (15/12/2019).
Ia juga menjelaskan, konsep pasar seperti ini sudah banyak dilakukan di beberapa daerah di Jawa, dan di Gorontalo baru pertama kalinya dilaksanakan. Serta yang terpenting, pasar rakyat ini ditujukan semuanya untuk masyarakat Gorontalo.
“Pasar ini murni untuk masyarakat. Tujuannya mau mengajak masyarakat, meskipun belum banyak yang terlibat. Tapi, kami yakin ke depan bila dilaksanakan secara konsisten, pasti akan ada masyarakat yang lain mau bergabung di pasar ini.”
Apalagi di pasar ini harganya tidak terlalu mahal. Dari sayur-sayuran, jajanan tradisional, dan produk lainnya yang di jual di pasar ini, harganya merakyat.
“Harganya pasti merakyat, tidak semahal yang dibayangkan. Ke depan kami juga menginginkan bukan hanya dilaksanakan di Desa Huntu Selatan pasar rakyat ini, tapi di semua desa, agar kampanye terhadap mengurangi sampah plastik juga tersampaikan,” imbuhnya.
Sabrina, salah satu pengunjung pasar rakyat tersebut juga mengatakan bahwa pasar rakyat ini sangat bagus untuk kampanye soal sadar plastik di kalangan warga, dan turut mengembalikan kembali jajanan tradisional yang kini mulai tergantikan keberadaannya.
“Banyak sekali jajanan tradisional dijual di sini. Dan pastinya pasar ini mengutamakan pengurangan sampah plastik yang kita tahu di pasar yang lain banyak sekali plastik digunakan,” ungkap Zahra saat diwawancarai.
Sabrina juga mengaku merasa senang dengan konsep pasar rakyat tradisional seperti ini. Ke depan ia berharap agar masyarakat yang belum bergabung dalam gerakan pasar seperti ini, mulai termotivasi dan mau ikut terlibat di dalamnya.
Penulis: Zulkifli M.