60DTK-Internasional: Dalam pidatonya di Sophia University, Tokyo, saat akan mengakhiri lawatannya di Jepang, Paus Fransiskus mengungkapkan dirinya merasa adanya keinginan besar masyarakat Jepang untuk menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi, penuh belas kasih, dan murah hati, Selasa (26/11/2019).
“Universitas berfokus pada misinya, harus selalu terbuka untuk menciptakan suatu ‘kepulauan’ yang mampu menghubungkan realitas yang mungkin secara budaya dan sosial dianggap terpisah. Karenanya, kaum terpinggirkan harus dimasukkan ke dalam kehidupan dan kurikulum universitas dalam upaya menghasilkan pendekatan edukatif yang bertujuan mengurangi jarak,” ujar Paus Fransiskus asal Argentina yang berusia 82 tahun itu.
Baca juga: Masalah Budak Seks Sejak 1965 Ini Masih Hantui Korsel Dan Jepang
Ia juga menyebut ‘cinta akan alam’ sebagai aspek khas budaya Asia yang perlu diwujudkan dalam upaya melindungi bumi. Hal ini Ia ungkapkan bukan tanpa sebab, melainkan karena sebelumnya Ia sempat mengunjungi Hiroshima dan Nagasaki, tempat di mana lebih dari 100 ribu orang tewas seketika oleh bom – bom Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II di tahun 1945.
“Saya meminta agar para pemimpin politik tidak lupa, bahwa senjata – senjata ini tidak dapat melindungi kita dari ancaman masa kini, baik dalam keamanan nasional maupun internasional,” ujarnya. (rls)
Sumber: VOA Indonesia