Pemkot Blitar Terima 3 Ton Beras Dari BPJS Ketenagakerjaan Jatim

Beras Blitar
Pemkot Blitar Menerima Bantuan Beras 3 Ton dari BPJS KETENAGAKERJAAN Jatim yang Diserahkan Secara Simbolis kepada Wali Kota Blitar, Santoso. (Foto: Achmad 60DTK)

60DTK, Kota Blitar – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menerima bantuan beras sebanyak 3 ton dari BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur (Jatim. Beras ini nantinya akan disalurkan kepada 600 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19.

Bantuan tersebut diserahkan langsung Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jatim kepada Wali Kota Blitar, Santoso. Didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Rudi Wijarnako bersama jajaranya di Balai Kota Blitar, Kamis (11/6/2020).

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Wali Kota Blitar: Kita Bangsa Yang Tidak Pernah Lupa Sejarah Bangsanya

Dalam kesempatanya, Wali Kota Blitar menyampaikan banyak terimakasih kepada BPJS Jatim atas bantuan yang telah diberikan kepada warganya, guna meringankan beban hidup akibat pandemi covid-19 ini.

“Bantuan ini berupa 3 ton beras yang sudah terbungkus plastik masing-masing 5 Kg untuk memudahkan pendistribusian kepada KPM yang diputus kontrak maupun yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19,” tutur Santoso.

Selanjutnya, Santoso menegaskan, bahwa tidak lama lagi sesuai dengan penjadwalan pada minggu ke tiga bulan Juni akan diberlakukan New Normal Life atau babak baru di tengah-tengah pandemi Covid – 19. Alasannya, Kota Blitar saat ini sudah menjadi wilayah zona kuning untuk penyebaran Covid-19.

Sementara wilayah Jatim yang sudah menjadi zona kuning dari zona merah, kata Santoso ada empat daerah. Yakni, Kota Blitar, Lumajang, Ngawi, Kediri dan Madiun.

“Hal itu disampaikan Ibu Gubenur Khofifah Indar Parawangsa di Gedung Grahadi Surabaya kemarin,” ungkapnya.

Baca Juga: Santoso Resmi Jabat Wali Kota Blitar

Ia menambahkan, walaupun New Normal Life bakal diterapkan pekan depan, orang nomor satu di lingkup Pemkot Blitar itu menghimbau kepada warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di setiap aktivitas sehari – hari. Seperti memakai masker, memberlakukan physical distancing, serta rajin cuci tangan.

Menurut Santoso, yang tak kalah penting adalah bagaimana masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya dengan kondisi pademi Covid-19 ini, maka kesiapan tatanan New Normal life itu harus disiapkan terlebih dahulu. Sehingga didalam tatanan baru nantinya tidak ada penambahan orang yang terpapar covid-19, “Dan ini harus kita hindari,” tandasnya. (adv/hms)

 

 

Pewarta: Achmad Zunaidi

Pos terkait