Pengusaha Asal Kanada Tertarik Berinvestasi di Kabupaten Gorontalo

Pengusaha Asal Kanada
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo Bersama Jajarannya, Foto bersama dengan Pengusaha Asal Kanada, Christopher Radhakrisnan, di Rudis Bupati Gorontalo, Selasa (29/12/2020). Foto: Andi 60DTK

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Jumlah perusahaan di Kabupaten Gorontalo akan kembali bertambah pada tahun 2021 mendatang. Hal ini dipastikan setelah Bupati Nelson Pomalingo, menerima kunjungan salah satu pengusaha asal Negara Kanada, Cristopher Radhakrisnan, Selasa (29/12/2020).

“Pak Cristopher ini berasal dari Kanada, ingin berinvestasi di Kabupaten Gorontalo, khususnya di bidang pertanian, pertanian secara umum. Ini akan kita laksanakan tahun depan,” ungkap Nelson, di rudis Bupati Gorontalo.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Kunjungan Wisatawan di Kabgor Tak Capai Target

Nelson juga mengatakan, beberapa hal yang akan didorong oleh pemerintah daerah dengan pengusaha asal Kanada itu ialah perdagangan (ekspor), pembibitan jagung, pertanian organik (padi), peternakan (sapi), dan pariwisata.

“Mereka baru melakukan survei data dan lapangan. Untuk peternakan dan perkebunan yang dimungkinkan daerah Biyonga, dan yang kedua adalah Asparaga. Untuk sawah dan sebagainya kita gunakan yang sudah ada,” jelasnya.

Ditempat yang sama, pembicara dari Christopher, Tor Rimna, juga mengungkapkan beberapa alasan pihaknya memilih Kabupaten Gorontalo sebagai tempat berinvestasi.

Baca Juga: Kawasan Pakaya Tower Limboto Ditutup Saat Malam Pergantian Tahun

Pertama, daerah tersebut memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Kedua, masyarakat dan pemerintah juga sangat mendukung pengusaha yang datang untuk berinvestasi, apalagi dibidang Agriculture.

“Kami memiliki dua konsep, pertama meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal ini petani atau yang terkait dengan projek Agriculture. Kedua, aktifitas Agriculture ini, kita tidak merusak tanah. Kita akan berusaha mengembalikan kualitas dari tanah pertanian,” bebernya.

Mengingat perusahaan di Kabupaten Gorontalo sudah cukup banyak, kata Rimna, pihaknya tidak menjadikan itu sebagai tantangan. Sebaliknya, mereka akan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang sudah ada.

“Kami datang disini justru ingin berkolaborasi dengan yang sudah ada, terutama dengan kelompok -kelompok tani yang sudah berjalan,” tandasnya.

Pos terkait