Pentrasi Buku : Kelas Mewarnai Pembelajaran untuk Menjaga Lingkungan

Anak-anak di sekitaran bantaran sungai Talumolo, sedang asyik melakukan kegiatan mewarnai. Foto : awir/Pentrasi Buku. 18/11.

60DTK – Gorontalo : Kelas mewarnai dan bahasa ini sengaja di gagas oleh pegiat literasi Pentrasi buku di kelurahan Talumolo kecamatan Dumboraya. Kegiatan ini selalu diadakan di hari libur sekolah atau Weekend dengan  Tema mewarnainya kali ini tentang lingkungan. Senin, (19/11/2018).

Beberapa gambar yang disediakan semuanya bernuansa menjaga lingkungan. Lingkungan tempat mereka berkegiatan yang sangat dekat dengan bantaran sungai yang muaranya jatuh ke teluk kecil di kecamatan Dumboraya.

Bacaan Lainnya

Kelas mewarnai dan kelas bahasa ini di inisiasi oleh beberapa orang diantaranya Awir dan Fat dari Pentrasi Buku,serta Serli volunter dari kalangan mahasiswa.

“kami menyediakan beberapa gambar yang akan mereka (anak-anak) warnai, tentang lingkungan sekitar mereka tinggal” ungkap Awir.

Ini Rahmat, anak yang tinggal di sekitar bantaran sungai Talumolo, yang sedang mengikuti kelas mewarnai dan tampak senang ketika memperlihatkan hasil dari kelas mewarnai yang ia selesaikan sendiri. Foto : Awir/Pentrasi Buku.

Sampah yang memadati sisi bantaran sungai itu, dan aktifitas warga yang masih membuang sampah disisi bantaran sungai jadi sasaran utama dari kegiatan ini.

“kegaiatan membuang sampah sembarangan masih terus berlanjut, sekalipun sudah ada pelarangan. Dan itu mau coba kita hilangkan sejak dini, dengan metodenya kelas mewarnai tentang lingkungan sekitar.” ujarnya

Berbeda dengan Awir, Fat dan serli lebih fokus ke kelas bahasa. Mereka mengajarkan anak-anak berbahasa, lebih utamanya kelas bahasa inggris.

“kelas bahasa untuk awal di isi dengan materi bahasa inggris. Pembelajaran bahasa inggris dasar juga diberikan kepada anak-anak sebagai kecakapan bahasa umum.” Ungkap Serli.

Fat pegiat Pentrasi buku, juga menjelaskan bahwa anak-anak yang mendiami daerah pantai, teluk dan muara sungai merasa perlu untuk memperoleh pengetahuan bahasa inggris, sebab belum tentu di sekolah mereka mendapat materi bahasa inggris yang ada, dipelajari dengan gaya yang santai dan menyenangkan tentunya bagi anak-anak.

Kelas bahasa dan mewarnai menjadi alternative buat pegiat literasi pentrasi buku untuk masuk menyentuh beberapa persoalan lingkungan. Lewat pengaruh ruang belajar yang menjadi inisiatif itu mengatasi persoalan lingkungan. Dalam setiap materi yang kami berikan, kami mengkampanyekan soal lingkungan. Tutup Awir di akhir kegiatan. (rls/zm).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan