60DTK, Kabupaten Gorontalo – Sempat jadi primadona sekitar pertengahan tahun 2018 sampai awal tahun 2019 lalu, objek Wisata Pintu Langit yang ada di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, kini tak lagi beroperasi.
“Sudah lama wisata ini tidak lagi beroperasi,” ungkap salah satu warga yang sempat ditemui awak media, Minggu (2/01/2022).
Pantauan awak media, 99 anak tangga yang dicat warna-warni di tempat itu kini mulai memudar karena cuaca yang berganti-ganti. Spot-spot foto yang dulunya begitu menarik perhatian wisatawan kini tersisa rangkanya saja, bahkan beberapa sudah tak ada bekasnya lagi.
Tidak sampai di situ, lahan di sekitar objek wisata ini juga telah difungsikan kembali jadi lahan pertanian seperti sebelumnya. Lahan yang ada kini ditumbuhi jagung dan mulai mengering.
“Januari 2020 lalu saya sudah serahkan pengelolaan wisata ini ke pemerintah desa. Sekarang sudah ditutup atau tidak, itu saya tidak tau,” ujar Husni Mohi, mantan pengelola Wisata Pintu Langit melalui sambungan telepon.
Menurut pria yang akrab disapa Aba Dinggo ini, saat pengelolaan wisata tersebut diserahkan ke desa, masih ada pengunjung yang sering datang, meskipun tidak sebanyak setelah diresmikan.
“Kenapa saya serahkan ke desa, karena sebelumnya saya sudah bilang tidak akan lama mengelola ini. Kemudian, saya juga berharap wisata ini difasilitasi dengan dana desa, sehingga pendapatan ekonomi bisa meningkat,” tandasnya.
Terpisah, Sekretaris Desa Talumelito, Saleh Akub menegaskan bahwa wisata yang ada di Puncak Huludu Lipu tersebut tidak ditutup sepenuhnya, melainkan belum mulai beroperasi kembali. Sebabnya, ketika pandemi covid-19 masuk di Gorontalo, seluruh tempat wisata diminta untuk ditutup.
Di sisi lain, kata Saleh, pihaknya juga masih menunggu surat balasan dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo terkait permohonan peminjaman gedung dan tanah lokasi wisata itu dibangun.
“Kita berencana wisata ini akan dikembangkan kembali oleh karang taruna dengan menggunakan dana desa. Tapi kita masih menunggu surat balasan dari pemerintah daerah,” tutupnya.
Pewarta: Andrianto Sanga