60DTK, Ponorogo – Sejak merebaknya Covid-19, Bus Damri Ponorogo Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), semakin sepi penumpang. Bahkan diketahui, penurunan drastis jumlah penumpang ini sudah terjadi sejak pertengahan Maret 2020.
Hal ini membuat pihak Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo, memutuskan untuk menghentikan operasi Bus Damri Ponorogo AKAP untuk sementara waktu, sejak akhir Maret lalu.
Baca juga: 4 Pasien Positif Covid-19 Di Ponorogo Dinyatakan Sembuh, 8 Di Antaranya Kian Membaik
“Hingga kini masih sangat sepi penumpang dan bahkan tidak ada. Meski dari pihak Kementerian Perhubungan RI sudah mengizinkan untuk beroperasi kembali, namun karena biaya operasional yang sangat tinggi dan tidak ada penumpang, dengan terpaksa untuk sementara waktu Bus Damri Ponorogo AKAP berhenti beroperasi. Waktunya belum tahu sampai kapan,” ungkap Manajer Keuangan, SDM, dan Umum Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo, Wayan Putu.
Diketahui, di Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo sendiri, jumlah total armada Siap Guna Operasi (SGO) AKAP ada sebanyak 13 unit. Sementara untuk Damri Perintis sebanyak 15 unit.
Baca juga: Bantuan Sosial Tunai Untuk 16.302 Masyarakat Ponorogo Mulai Disalurkan
Dari jumlah itu, kini yang beroperasi hanya Bus Damri Perintis dengan 3 trayek, yaitu Ponorogo – Ngebel, Ponorogo – Poh Ijo, Sumoroto – Wringin Anom. Sisanya, semua diparkir manis di garasi Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo.
Begitu pula dengan para pegawainya. Hingga kini, pegawai yang masih tetap bekerja hanya bagian pelayanan, itu pun masuk secara bergantian, yakni sehari libur dua hari masuk. Sementara untuk kru bus, sementara ini juga masih dirumahkan, mengingat bus Damri AKAP juga sama sekali tidak beroperasi.
Baca juga: PKL Aloon – Aloon Ponorogo Keluhkan Tak Adanya Kompensasi Dari Pemda Setempat
“Semoga Covid-19 ini segera teratasi, karena apabila wabah ini berlangsung lebih lama, maka akan berimbas ke banyak sektor, terutama di bidang ekonomi. Selain itu, bagi masyarakat Ponorogo yang akan menggunakan angkutan damri, diharapkan untuk mematuhi kebijakan pemerintah dengan jaga jarak, agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan wabah segera berakhir,” tukas Wayan.
Pewarta: Ika Luciana Marwati