Sukses Turunkan Angka Stunting, 6 Daerah Pilih Kabgor Jadi Lokasi Percontohan

Kepala Dinas Kesehatan Kabgor, Roni Sampir, Sekda Kabgor, Hadijah U. Tayeb, dan Ketua PKK Kabgor, Fory Armin Naway bersama Tim Studi Tiru Penanganan Stunting dari Provinsi Kalimantan Selatan di Ruang Madani, Kantor Bupati Kabgor, Senin (07/10). (Foto - Humas Pemkab Gorontalo)

60DTK-Kab. Gorontalo: Menurunnya angka stunting di Kabupaten Gorontalo (Kabgor) beberapa tahun terakhir, berimbas positif terhadap pamor salah satu kabupaten di Provinsi Gorontalo itu. Bahkan oleh beberapa daerah, Kabgor dipilih menjadi daerah percontohan dan lokasi untuk melakukan Studi Tiru Penanganan Stunting. Tiga daerah terbaru di antaranya, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kabupaten Bandung, dan Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabgor, Roni Sampir pun menuturkan, kedatangan beberapa daerah untuk melakukan Studi Tiru Penanganan Stunting di Kabgor ini turut memberikan motivasi terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabgor untuk terus melahirkan program dan inovasi baru dalam rangka penanganan stunting.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Bandung Tertarik Dengan Cara Pencegahan Stunting Di Kabgor

“Karena bagaimanapun, mereka datang ke sini karena ingin meniru program dan inovasi yang sudah kita buat sehingga berhasil menurunkan angka stunting,” tutur Roni usai menerima Tim Studi Tiru Penanganan Stunting dari Provinsi Kalimantan Selatan di Ruang Madani, Kantor Bupati Kabgor, Senin (07/10).

Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini setidaknya sudah ada enam daerah yang datang dan melihat langsung apa saja kiat – kiat yang dilakukan Pemda Kabgor selama beberapa tahun terakhir hingga berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.

BACA JUGA: Bupati Nelson Jadi Pemateri Pada Seminar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting

Selain itu, Roni pun membeberkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 lalu, stunting di Kabgor mencapai angka 40,2 persen, namun dengan adanya berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah, kini angka itu menurun drastis hingga 10,7 persen.

“Beberapa langkah yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting ini adalah melibatkan semua lintas sektor, melahirkan inovasi baru, serta membuat regulasi. Inilah pendekatan – pendekatan yang kami lakukan untuk menurunkan stunting,” bebernya.

BACA JUGA: Intervensi Penurunan Stunting, PKK Dan DIKES Kabgor Teken MoU

Terlepas dari itu, terkait biaya, Ia mengungkapkan anggaran terbesar dalam rangka penurunan stunting selama ini berasal dari lintas sektor, dalam hal ini dana desa.

“Seperti pembuatan jamban, pengadaan pos gizi, dan lainnya itu anggaran paling besar berasal dari dana desa,” pungkasnya. (adv)


Penulis: Andrianto Sanga

Editor: Nikhen Mokoginta

Pos terkait