60DTK-Kab. Gorontalo: Guna mengetahui upaya Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam menekan angka stunting beberapa tahun belakangan, Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa Barat mengirimkan tim Studi Kaji Tiru percepatan pencegahan dan penanggulangan penyakit gangguan pertumbuhan pada anak itu.
Asisten II Bupati Bandung, Marlan mengatakan bahwa pihaknya memilih Kabupaten Gorontalo sebagai daerah rujukan penurunan stunting juga tidak terlepas dari informasi yang diterima dari Kementerian Kesehatan RI.
BACA JUGA: Bupati Nelson Jadi Pemateri Pada Seminar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting
“Informasi dari Kementerian Kesehatan, Kabupaten Gorontalo ini termasuk yang terbaik didalam program penurunan stunting nya,” kata Marlan ditemui di ruang Dilito, Kantor Badan Perencanaan Kabupaten Gorontalo, Selasa (01/10/2019).
Pada tahun 2018 lalu, di Kabupaten Bandung terdapat kurang lebih 20 ribu anak dari 10 Desa yang tersebar di dlapan Kecamatan menderita stunting. Olehnya lanjut Marlan, pihaknya melakukan langkah cepat dengan menyusun rencana aksi daerah dalam penurunan stunting.
Meski demikian menurut Marlan, hal itu tidak cukup melakukan kajian-kajian secara internal, tapi harus melihat daerah lainnya yang sudah berhasil.
BACA JUGA: Soal Stunting, Nelson: Hampir 30 Persen Anak Indonesia Mengalami Stunting
“Tadi ada informasi yang disampaikan (Pemerintah Kabgor), dan mungkin ini akan dijadikan bahan untuk melengkapi rencana aksi daerah yang sementara kita buat”, ucap Marlan.
Ia pun melihat upaya penurunan stunting di Kabupaten Gorontalo sangat baik. Sebab, pada prosesnya melibatkan lintas sektor yang ada. Masalah stunting bukan saja masalah kesehatan, namun juga pangan dan lainnya. “Ini yang akan kami contoh dan kami bawa ke Kabupaten Bandung”, tutup Marlan. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
Editor: Nikhen Mokoginta