Terkait Perekrutan CPNS di Gorontalo, Disnakertrans: Tak Memengaruhi Turunnya Angka Pengangguran secara Signifikan

Plh. Sekdaprov Syukri Botutihe saat menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada dua perwakilan peserta latsar. Foto: Istimewa

60DTK – Gorontalo:  Secara resmi pada tanggal 11 November 2019 kemarin, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) membuka pendaftaran Calon Pegawan Negeri Sipil (CPNS) yang akan dibuka pada 68 Lembaga/Pemerintah dan 462 di Pemerintah Daerah.

Dalam mengalokasikan pembukaan CPNS tersebut, Pemerintah Pusat kemudian mengalokasikan 197.111 formasi yang terbagi menjadi 37.854 formasi untuk 68 kementrian/lembaga, dan 159.257 formasi pada 462 lembaga pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Untuk wilayah Gorontalo sendiri, Pemerintah Pusat membuka formasi sebanyak 757, dengan sebaran formasi di Kota Gorontalo berjumlah 206 orang, Kabupanten Gorontalo 249 orang, Bone Bolango dengan kuota berjumlah 47 orang; Gorontalo Utara berjumlah 74 orang, Boalemo sebanyak 107 dan untuk Pohuwato sendiri kuota yang tersedia 74 orang.

Namun, menurut Sekretaris Dinas Penanaman Modal, ESDM, dan Transmigrasi, Provinsi Gorontalo, Rugaiyah Biki mengatakan, meskipun pembukaan CPNS pada tahun ini Gorontalo mendapat kuota sebanyak 757 orang, menurutnya tak dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Gorontalo.

“Terkait penerimaan CPNS di Gorontalo, secara garis besar tidak dapat menutupi atau menurunkan angka pengangguran di Gorontalo. Apalagi angka pengangguran di Gorontalo berkisar 21.000 orang. Tak mampu mengurangi,” ujar Rugaiyah kepada wartawan, Jumat (15/11/2019).

Rugaiyah juga menuturkan, pembukaan CPNS tahun ini lebih difokuskan ke tenaga medis dan tenaga pendidikan yang paling banyak.“Dalam angka penurunan, pihak kami juga terus mengupayakan 10 persen setiap tahunnya. Jadi tahun ini kami menargetkan dari 3.78 persen turun ke 3.68 persen. Karena itu sudah ada dalam Rencana Strategis (Renstra) di Dinas, dan juga sudah kami lakukan. Tapi, lagi-lagi angka pengangguran ini juga tidak statis, dia dinamis. Bisa jadi berkurang bisa jadi bertambah setiap tahunnya.”

“Di mana lulusan kampus dan lulusan sekolah terus ada di setiap tahunnya. Kalau mereka dalam seminggu tidak mendapatkan pekerjaan, berarti mereka terdata sebagai pengangguran,” jelasnya.

Selain itu, Kabid Ketenagakerjaan, Amir Hadju, juga membenarkan hal demikian. Bahwa menurutnya lowongan CPNS saat ini tak dapat membantu mengurangi pengangguran di Gorontalo

“Dengan tidak sampai seribu untuk kuota yang dibuka bagi pelamar CPNS, tidak dapat menutupi angka pengangguran tersebut,” katanya.

Kita bisa lihat sendiri, di Kota Gorontalo saja hanya 206 orang, Kabupanten Gorontalo 249 orang, dan sisanya di bawah 100. Bahkan Bone Bolango mendapat kuota paling sedikit dengan kuota 47 orang.

“Meskipun demikian, angka pengangguran Gorontalo lebih rendah dibandingkan dengan standar angka pengangguran nasional. Angka standar pengangguran nasional yakni 5.0 persen dan Gorontalo berada di bawahnya dengan presentase 3.78 persen. Jumlah pengangguran kita masih berada di bawah 21.000,” tutupnya.

Penulis: Zulkifli M.

Pos terkait