60DTK, Kabupaten Gorontalo – Besaran dana desa yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat kepada 191 desa di wilayah Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun anggaran 2024 ini.
Pada tahun anggaran 2023 lalu, seluruh desa yang ada di daerah tertua di Provinsi Gorontalo itu mendapat kucuran dana kurang lebih Rp189 miliar. Namun, pada 2024 ini, total dana desa yang didapat tinggal Rp166 miliar.
Artinya, jika dibanding tahun sebelumnya, alokasi dana desa di daerah tersebut mengalami penurunan kurang lebih Rp23 miliar. Jika dipresentasekan dalam angka, penurunannya disebut hampir 13 persen.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo mengatakan, penurunan besaran dana desa tersebut tidak hanya dirasakan oleh desa-desa di wilayah pemerintahannya, tetapi hal itu juga terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia.
“Di seluruh Indonesia, tidak hanya di Kabupaten Gorontalo,” tegas Nelson kepada awak media 60dtk usai menghadiri kegiatan evaluasi program pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat desa tahun 2023 dan program rencana kerja tahun 2024, yang berlangsung di Gedung Kasmat Lahay Limboto, Senin (8/01/2024).
Menurut Nelson, penurunan alokasi dana desa ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena APBN tahun ini cukup tersedot oleh biaya pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak pada Februari nanti.
“Di kami saja (hibah dana pilkada) hampir Rp50 miliar, apalagi nasional. Dana di tingkat pusat banyak dibutuhkan. Termasuk mungkin karena sudah banyak desa di Kabupaten Gorontalo masuk kategori mandiri,” terangnya.
Pewarta: Andrianto Sanga
