Tukar Sampah Jadi Emas, Solusi Pemkot Gorontalo Kurangi Sampah Plastik

Foto bersama pihak Pegadaian Gorontalo dan Kepala Dinas DLH Kota Gorontalo bersama Kabid Pengelolaan Sampah Domestik saat mengunjungi salah satu Bank Sampah yang ada di Kota Gorontalo. Foto: Istimewa.

60DTK – Gorontalo: Kota Gorontalo setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 138 ton per hari, sampah tersebut berasal dari sampah plastik, sampah rumah tangga, dan sampah sisa makanan; sayur dan buah.

Dengan produksi sampah 138 ton per hari, menempatkan Kota Gorontalo sebagai wilayah penyumbang sampah terbesar di TPA Talumelito. Namun, menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Domestik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo, Kasim Pilobu, mengatakan, Pemerintah Kota terus berupaya mengurangi produksi sampah yang dihasilkan masyarakat, dengan cara mengelola sampah tersebut menjadi bernilai dan tidak dibuang sembarangan lagi.

Bacaan Lainnya

“Kami sekarang tengah menjalankan program pengelolaan sampah plastik. Kami bekerja sama dengan pihak pegadaian untuk sama-sama mengkonversi hasil sampah plastik yang disetor masyarakat di Bank Sampah bisa jadi emas,” ujar Kasim saat memberikan keterangan di kantornya, Rabu (16/10/2019).

Menurut Kasim, sampah plastik merupakan masalah utama saat ini, maka dari itu melalui program ini dapat menghambat laju penyebaran sampah plastik di wilayah Kota Gorontalo khususnya.

“Pemkot bekerja sama dengan pegadaian dalam hal pengeolahan sampah. Kerja sama ini dengan cara sampah yang disetor ke bank sampah bisa dikonversi ke emas dengan minimal transaksi Rp 6.000. Jadi semakin rajin masyarakat memilah sampah dan disetor ke bank sampah, semakin tinggi pula kesempatan untuk mendapatkan emas melalaui metode baru ini.”

Kasim juga menuturkan, program tabungan emas pegadaian melalui metode tukar sampah ini sudah punya nasabah sebanyak 68 orang yang telah membuka rekening.

“Program ini diresmikan bulan Mei 2019 kemarin, dan saat ini kami masih terkendalan pengurus yang harus diperbaiki lagi. Karena ada pergantian pengurus, penyegaran penguruslah. Tapi program ini jalan terus, dan masyarakat bisa menyetor sampah ke bank sampah,” ujarnya.

Kabid Pengelolaan Sampah Domestik ini mengharapakan, masyarakat yang dulu menyetor sampah ke bank sampah dan mendapatkan uang tunai setidaknya sekarang mereka bisa memilih; hasilnya ditunaikan atau ditabung di pegadaian melalui progam tabungan emas tadi dengan minimal transaksi Rp 6.000.

“Masyarakat diharapkan memilah sampah dan kemudian di setor di bank sampah. Tadinya ditukar langsung jadi duit, nah, sekarang ada metode baru. Daripada duit habis dibelikan rokok dan hal konsumtif lainnya mending ditabung ke program tabungan emas pegadaian tadi. Dan jika rutin melakukan, bisa juga dikonversi ke tabungan haji,” tutup Kasim di akhir wawancara.

Penulis: Zulkifli M.

Pos terkait