Turun 1,87%, Pohuwato Jadi Penyumbang Terbesar Turunnya Angka Kemiskinan

Data presentasi kemiskinan berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo. (Sumber: BPS Prov. Gorontalo).

60DTK – KOTA GORONTALO : Provinsi Gorontalo mampu menekan angka kemiskinan terbesar di bandingkan dengan daerah lain se Indonesia yaitu turun menjadi 15,83%.

Penyumbang terbesar turunnya angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo adalah Kabupaten Pohuwato jika dibandingkan dengan lima Kabupaten Kota lainnya. Pohuwato sukses menekan angka kemiskinan sebesar 1,87%.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Rahasia Jitu Gubernur Rusli Turunkan Angka Kemiskinan

Setelah Pohuwato, Kabupaten Boalemo turun 1,52%, Kabupaten Gorontalo 0,71%. Kabupaten Gorontalo Utara 0,70%, Kabupaten Bone Bolango serta Kota Gorontalo masing-masing 0,41% dan 0,13%.

Data tersebut terungkap pada Temu Konsultan Triwulan Pertama Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Gorontalo, di kantor Bapppeda, Rabu (16/1/2019).

“Secara keseluruhan Provinsi Gorontalo mampu menekan angka kemiskinan terbesar bila dibandingkan dengan daerah lain se Indonesia. Jika periode Maret 2018 kemiskinan kita 16,81% maka periode September 2018 turun 0,98% menjadi 15,83%. Jika dibandingkan years on years antara September 2017-September 2018 maka penurunannya ada di angka 1,31%. Jelas Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budi Sidiki

BACA JUGA : 17-19 Januari, Warga Lapas Di Gorontalo Direkam KTP – EL

Lebih lanjut Budi menjelaskan, tingginya penurunan angka kemiskinan di Pohuwato tidak terlepas dari singkronisasi program penanggulangan kemiskinan seperti yag dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Di antaranya ikut mengenggarkan program Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNT-D) dan memperluas cakupan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibiayai oleh APBD

“Pemda Pohuwato juga memprogramkan namanya Nasi Tumis, anggarannya lebih kurang Rp. 1,8 miliar. Bantuan dalam bentuk makanan jadi kepala lansia, anak terlantar dan penyandang disabilitas. Sisi pemberdayaannya dengan melibatkan warung-warung kecil di kecamatan sehingga perputaran ekonomi terjadi di situ,” lanjutnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan