Wamendes PDTT: Desa Tidak Krisis, yang Krisis Kota

Wamendes
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Budi Arie Setiadi, Saat Diwawancarai Sejumlah Awak Media di Rumah Dinas Bupati Gorontalo, Jumat (11/09/2020). Foto : Andi 60 DTK

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung lebih dari Enam bulan. Selama itu juga, pemerintah terus berjibaku untuk mencegah dan menekan penularan virus tersebut. Meski begitu, virus ini tetap saja membawa berbagai dampak, salah satunya krisis ekonomi.

Terkait dengan hal ini, Wamendes PDTT RI, Budi Arie Setiadi menegaskan, pedesaan di Indonesia tidak mengalami krisis. Menurutnya, yang mengalami krisis hanyalah daerah-daerah perkotaan.

“Desa tidak krisis (ekonomi-red), yang krisis itu perkotaan,” kata Budi di Rumah Dinas Bupati Gorontalo, Jumat (11/09/2020).

Baca Juga: Pekan Ini Wakil Mendes PDTT Akan Berkunjung Ke Kabupaten Gorontalo

Soal Anggaran Dana Desa (ADD), Budi mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak pernah memotong anggaran desa. Hanya saja, sebagian besar penggunaannya dialihkan untuk penanganan dampak covid-19, seperti pemberian bantuan langsung tunai desa.

“Anggaran dana desa tidak dipotong, fungsinya dialihkan untuk bantuan langsung tunai dana desa, Bukan dipotong. Jumlahnya tetap, cuman alokasinya untuk bantuan langsung tunai DD,” jelasnya lagi.

Lebih jauh, Ia juga mengatakan bahwa pada masa pendemi ini, pihaknya akan terus mendorong desa   untuk terus mengembangkan produksi tanaman pangan. Pasalnya, krisis pangan kemungkinan besar akan terjadi di waktu mendatang.

“Oleh karena itu harus menyediakan bahan makanan kita seperti beras, jagung, dan sebagainya,” tandasnya.

 

 

Pewarta: Andrianto S. Sanga

Pos terkait