60DTK – Kabupaten Gorontalo: Dalam kurun waktu dua Tahun terakhir, banyak tempat Wisata muncul di berbagai Derah yang ada di Provinsi Gorontalo. Sebelumnya beberapa tempat wisata yang populer seperti Bukit Cinta di Kecamatan Kabila Bone, Puncak Mahoni di Kecamatan Limboto Barat, Pintu Langit di Kecamatan Telaga Biru, Kini ada satu tempat Wisata yang bisa menjadi menjadi referensi khususnya bagi masyarakat Gorontalo. Sabtu, (5/01/2019).
Bagi anda wisatawan yang hobi berfoto dan ingin menikmati suasana serta keindahan alam, anda bisa mengunjungi destinasi Wisata Embung Dumati yang ada di Desa Dumati Kecamatan Telaga Biru. Selain letak geografisnya yang tidak terlalu jauh dari Pusat Kota Gorontalo, akses jalan yang mudah, biaya masuk juga sangat terjangkau. Hanya saja bagi pengunjung tidak di ijinkan membawa segala bentuk barang, makanan dan lain sebagainya yang “Haram” dalam agama. Maklum saja, Wisata yang dibangun dengan Dana Desa sejak awal November dan baru di laundching pada 1 januari 2019 itu mengangkat slogan “Wisata Halal”.
“Berdasarkan Peraturan Desa harga tiket masuk itu Rp 10.000 Parkir kita belum minta tarif, Sementara untuk Wahana itu Rp 5.000 Wisata ini dibangun dengan dana desa anggaran 2018 dimulai sejak awal November, dibuka untuk umum tepat 22 Desember dan baru di laundching oleh Bupati dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo Tanggal 1 Januari kemarin. Untuk dana desa yang dianggarkan dalam pembangunan wisata ini Rp 100.000.000 yang terpakai Rp 33.000.000.” Ujar Malik Badu (56) sebagai pengelola Wisata Embung Dumati.
Wisata yang dibangun di atas tanah seluas 4 hektar milik pemerintah ini, memberikan suasana yang indah dan dan sejuk bagi Wisatawan. Karena tempatnya dihimpit oleh gunung dan terdapat danau buatan atau biasa di sebut “Embung”. Untuk menambah keindahan serta daya tarik, tempat Wisata ini menyediakan 1 wahana Boat (Perahu) dan 3 pondok dengan namanya yang berasal dari nama pohon sebagai tempat beristirahat.
Bahkan di tengah danau buatan juga disediakan Cafe Terapung bagi wisatawan yang ingin bersantai. Jika wisatawan haus dan lapar, tidak perlu khawatir. Karena di tempat tersebut juga terdapat pedagang.
“Ini danau buatan jadi di sebut “Embung”. Wahana yang ada perahu jumlahnya baru satu, pondok untuk tempat istrahat ada 3, dan yang ditengah danau itu disebut cafe terapung”. Tambah Malik Badu.
Sejak dibuka untuk umum pada Tanggal 22 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) mencatat jumlah pengunjung mencapai angka 3.898 pengunjung. Hal yang paling menarik dari wisata tersebut selain lingkungan, wahana yang ada ialah slogan “Halal”nya.
“kami datang disini baru pertama kali. Kami datang sebanyak 30 orang. ini (slogan Halal) tidak ada di tempat lain. Saya sudah mengunjungi banyak tempat wisata di Indonesia bahkan sampai ke luar Negeri. Karena pada intinya, orang yang berwisata itu mencari kenyamanan dan jauh dari segala bentuk hal yang tidak di inginkan. Ini satu pemikiran yang positif”. Kata salah satu pengunjung Suharto Akasse (52) dari Kecamatan Pulubala.
Editor : Zulkifli M.
Reporter : Andrianto S.