Angka Kemiskinan di Gorontalo Pada Maret 2020 Turun 0,09 Persen

Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie (tengah), dan Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati (kanan). (Foto - Humas Pemprov Gorontalo)

60DTK, Gorontalo – Presentasi kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami sedikit penurunan pada kuartal 1 tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, angka kemiskinan pada bulan Maret sebesar 15,22 persen.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati mengatakan, angka ini menurun 0,09 persen jika dibandingkan dengan data bulan September 2019 lalu, yakni sebesar 15,31 persen.

Bacaan Lainnya

“Jika dibandingkan dengan Maret 2019 itu kita di posisi 15,52 persen. Jadi terus mengalami penurunan hingga Maret 2020 menjadi 15,22 persen,” ungkap Herum, Rabu (22/07/2020).

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Protokol Kesehatan, Pelanggar Bakal Kena Denda

Herum menjelaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan ini karena inflasi di Gorontalo pada periode September 2019 hingga Maret 2020 hanya sebesar 0,20 persen. Angka ini dianggap tidak memberikan pengaruh besar terhadap tingkat konsumsi masyarakat.

Di sisi lain, program bantuan sosial dari pemerintah juga berjalan baik. Pada September 2019, nilai Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada sebesar Rp110 ribu, sementara pada Maret 2020 naik menjadi Rp150 ribu per Kelompok Penerima Manfaat (KPM).

“Kenapa Gorontalo itu turun sementara nasional secara umum naik, karena Gorontalo berbeda dengan provinsi lain. Semuanya terdampak Covid-19, tapi di Gorontalo terjadi kasus baru pada 9 April 2020. Jadi sudah di luar periode pendataan,” jelasnya.

Baca juga: Pemrov Dan Kabupaten Kota Se-Gorontalo Sepakat Siapkan Mobil Operasional Swab Test

Menurut Herum, target Pemprov Gorontalo untuk menurunkan angka kemiskinan hingga hanya 15,14 persen pada tahun 2022 mendatang, bisa saja akan tercapai lebih cepat. Sebab, Pemprov Gorontalo tinggal perlu berusaha menurunkan 0,08 persen lagi.

“Seandainya tidak terjadi pandemi seperti sekarang, ini mungkin bisa cepat tercapai. Karena program pengentasan kemiskinan di provinsi yang begitu masif,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait