60DTK, Gorontalo Utara – Peristiwa Bom Bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar kembali membuat heboh. Pasalnya, aksi teror ini kembali muncul di saat pemerintah sedang berupaya untuk mengatasi bencana yang amat besar, yakni Wabah Pandemi Covid-19.
Dengan peristiwa tersebut, tidak sedikit orang kaget dan mengecam orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin menyebut bahwa aksi bom bunuh diri yang terjadi kemarin, Minggu (28/03) merupakan perbuatan yang tidak terpuji.
“Saya kira ini perbuatan tidak terpuji,” tegas Indra saat diwawancarai, Senin (29/03/2021).
Menurutnya, setiap agama yang ada di seluruh Dunia, khususnya di Indonesia, tidak pernah mengajarkan setiap umat manusia melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela dan bahkan bisa merugikan semua pihak.
“Setiap agama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu, tidak hanya agama lain, Agama Islam pun tidak pernah dan bahkan tidak ada sama sekali mengajarkan perilaku-perilaku tercela, justru Islam lebih mengajarkan kepada setiap umat manusia untuk selalu berdamai,”jelasnya.
Ia menambahkan, jikalau ada hal-hal yang dirasa oleh beberapa pihak tidak sesuai dilakukan, itu bisa di sampaikan kepada Pemerintah setempat. Jangan mengambil tindakan-tindakan yang bisa merugikan diri sendiri bahkan masyarakat yang ada di daerah itu.
Baca Juga: Ciptakan Suasana Sejuk, DLH Gorontalo Utara Tanam dan Rawat Ribuan Bibit Sirsak
“Peristiwa yang terjadi di Makassar tentunya tidak hanya terasa oleh masyarakat setempat, melainkan peristiwa tersebut juga dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Tanah Air, apalagi kita saat ini sedang dilanda wabah pandemi, dan sekarang malah ditambah perilaku seperti begitu,” sambungnya.
Ia pun berharap, pihak Keamanan bisa segera membasmi para pelaku-pelaku yang berada di belakang aksi Bom bunuh diri tersebut.
“Karena Negara ini kita bentuk bersama, dan kita juga mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Negara yang kita cintai ini. Oleh sebab itu, mari kita saling menghargai, menghormati, dan saling toleransi sesama manusia, dan khususnya sesama umat beragama,” pungkas Indra Yasin. (adv)