60DTK, Ponorogo – Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Ponorogo. Dua jalan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, untuk sementara waktu akan ditutup. Jalan yang akan ditutup yaitu jalan Suromenggolo dan Soekarno Hatta.
“Penutupan yang akan dilakukan merupakan tindak lanjutan usulan dari Kapolres Ponorogo kepada Bupati Ipong mengenai sudah saatnya Kabupaten Ponorogo melakukan physical distancing (jaga jarak) untuk jalan. Untuk sementara waktu jalan yang akan ditutup adalah Jalan Suromenggolo (Jalan Baru) dan Jalan Soekarno-Hatta (dari Pabrik es sampai Pasar Legi)” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo Djunaedi, saat Rapat penutupan dua jalan di Ponorogo, bertempat di Aula Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Selasa(19/5/2020)
Baca Juga: Satu Pasien Positif Covid-19 Di Ponorogo Sembuh, Total Sudah 7 Orang
Sementara waktu, penutupan hanya selama dua hari yaitu hari Kamis (21/05/2020) dan Jumat (22/05/2020). Untuk jalan Soekarno-hatta akan ditutup mulai pukul 15.00 sampai dengan 18.00 WIB. Sedangkan untuk Jalan Suromenggolo akan ditutup dari dua arah selatan dan utara mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB.
Tujuannya untuk mengurangi kerumunan dan lalu lintas agar jalur tersebut tidak menjadi ajang pertemuan masyarakat. Dalam rangka penutupan jalan tersebut, selain dari Pihak Dinas Perhubungan, pihaknya juga bekerjasama dengan Polri, TNI, BPBD, Dinas Kesehatan dan juga OPD.
Baca Juga: Tambah Satu Pasien Positif Covid-19 Di Ponorogo, Total 13 Orang
Sementara untuk para pedagang yang berjualan di jalan tersebut diharapkan untuk sementara waktu tutup atau berjualan di tempat lain.
“Penutupan ini merupakan uji coba sementara. Kemudian akan dilakukan evaluasi terhadap penutupan yang akan dilaksanakan. Jika dirasa bisa menjadi solusi yang baik, bisa jadi akan diteruskan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri” kata Kadishub Djunaedi
Alasan penutupan sementara hanya berlangsung selama dua hari adalah karena hari sabtu (23/05/2020) itu sudah mendekati hari raya idul Fitri. Sehingga pihaknya merasa tidak etis jika melakukan penutupan jalan.
Pewarta: Ika Luciana Marwati