Gegara Covid-19, Fasilitas Wisata Embung Dumati Mulai Rusak Tidak Terawat

Wisata Embung Dumati
Wisata Embung Dumati yang Terletak di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. (Foto: Andi 60DTK)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Wisata Embung Dumati yang terletak di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, kini sudah tidak terawat, bahkan tidak lagi beroperasi.

Wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) saat ini sudah sangat sepi dari pengunjung. Bahkan sejumlah wahana seperti rakit apung yang terletak di tengah embung, perahu, sport-spot foto, dan pondok-pondok tempat beristirahat para pengunjung sudah tidak adaz karena telah rusak.

Padahal, sejak diresmikan pada 1 Januari 2019 lalu, destinasi ini dikunjungi banyak wisatawan yang hobi berswafoto maupun mereka yang ingin menghabiskan waktu sore hari saat akhir pekan sambil menikmati suasana alam.

Menurut salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi wisata, Embung Dumati ini tidak lagi banyak dikunjungi wisatawan kira-kira sejak pertengahan tahun 2020 lalu, bahkan sejak pandemi covid-19 melanda Provinsi Gorontalo.

“Kalau tidak salah sudah sekitar enam bulan lalu wisata ini sudah tidak lagi dikunjungi masyarakat. Kalau tidak salah ini sudah ditutup,” ujar Kartin, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (09/01/2021).

Baca Juga: Tidak Punya Rumah? Siapkan Lahan, Ada Rumah Swadaya Dari Pemkab Gorontalo

Pengelola Wisata Embung Dumati, Malik Badu mengakui, wisata tersebut memang telah ditutup sementara (ditutup secara administrasi) sejak awal pandemi covid-19 ; sejak ada arahan pemerintah pusat untuk menutup tempat-tempat wisata.

“Kondisi yang ada sekarang itu adalah akibat dari penutupan tempat wisata. Kita ingin tetap buka, tapi kan resikonya besar, jangan sampai ada klaster penularan covid-19. Saat New Normal kita sempat buka selama satu bulan, tapi kami tidak meminta biaya administrasi (tiket masuk),” kata malik.

Malik mengatakan, destinasi wisata ini memang akan dikembangkan lagi pada tahun 2020, dengan membuka jalan menuju puncak Dumati. Akan tetapi, anggaran yang telah disediakan harus digeser untuk penanganan dampak covid-19, dalam hal ini pemberian bantuan kepada masyarakat.

“Kenapa kita ingin kembangkan, karena wisata banyak pengunjung. Sebelum pandemi, dalam sehari saja itu kita bisa mendapat rata-rata sampai Rp.3 jutaan. Paling sedikit itu sekitar Rp.2 jutaan,” bebernya.

Baca Juga: Kabupaten Gorontalo Siap Laksanakan Vaksinasi 13 Januari

Lebih jauh, Ia juga menuturkan bahwa wisata ini akan tetap dibuka dan dikembangkan kembali pada waktu yang akan datang. Hanya saja, mereka belum bisa menentukan kapan rencana ini akan terealisasi. Pasalnya, mereka masih melihat perkembangan penanganan covid-19 di Provinsi Gorontalo.

“Kita masih menunggu hasil dari rapat kami. Tapi kalau kita melihat dari kondisi yang ada, pembukaan dan pengembangan kembali embung dumati pada tahun ini kemungkinannya sangat kecil,” tandasnya.

Pos terkait