60DTK-POHUWATO: Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) menggelar pelatihan pembuatan abon ikan asin dan olahan buah mangrove di Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato.
Pelatihan ini dilaksanakan untuk memajukan ekonomi masyarakat Desa Torosiaje serta mengajak masyarakat mampu mengelola kembali Sumber Daya Alam (SDA) dimiliki oleh desa.
Direktur Japesda, Nurain Lapolo dalam sambutannya mengatakan, desa Torosiaje ini punya potensi SDA yang bisa dikembangkan. Karena sesuai identifikasi awal kami dari Japesda, potensi yang paling banyak di sini adalah hasil laut utamanya ikan dan mangrove.
Baca juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Bersama KSL Tanam 1000 Mangrove
“Sebenarnya olahan buah mangrove ini sudah ada tahun kemarin, tapi sayangnya tidak jalan. Padahal olahan mangrove Torosiaje juga sudah diperkenalkan bukan hanya di tingkat nasional, bahkan internasional. Dan untuk produk olahan abon ikan asin ini baru pertama kali kami buat, dan mungkin pertama kali di Gorontalo,” kata Nurain Lapolo saat memberikan sambutan di pelatihan Abon ikan asin dan olahan buah mangrove di desa Torosiaje, Rabu (9/10).
Di akhir sambutannya, Nurain juga menegaskan, bahwa sering kali orang bertanya apa oleh – oleh khas dari Torosiaje, tapi ia sendiri katanya tidak bisa menjawab.
“Mudah – mudahan melalui pelatihan ini banyak masyarakat yang mau terus melanjutkan inovasi ini. Dan Torosiaje tidak hanya dikenal sebagai desa terapungnya, tapi dikenal juga dengan olahan buah mangrovenya karena di desa ini banyak mangrove itu bisa jadi ciri khas,” imbuh Nurain Lapolo di akhir sambutannya.
Baca juga: Pembangunan Perusahaan Batu Split Di Boalemo, Diduga Babat Mangrove
Menanggapi pelatihan pengolahan buah mangrove dan abon ikan asin ini, pihak pemerintah desa pun menyambut baik program dari Japesda tersebut.
“Ini adalah peluang bagi desa kita untuk memanfaatkan SDA yg ada di desa ini untuk dikembangkan dan dijadikan olahan untuk pengembangan ekonomi di desa. Kami juga sebagai pemerintah desa akan memenuhi kebutuhan modal, barang, peralatan agar warga desa bisa tekun dan ulet dalam menjalankan inovasi ini,” ujar Kepala Desa Torosiaje, Faldi Pakaya saat memberikan sambutan kepada masyarakat peserta pelatihan.
Faldi juga mengungkapkan, ada keuntungan lain dalam pelatihan ini bagi masyarakat Torosiaje. Keuntungannya ialah Desa Torosiaje akan punya olahan khas untuk dijual kepada pengunjung.
Baca juga: Siap – Siap Rekreasi! Wisata Di Kabupaten Pohuwato Akan Bertambah
“Desa kita ini desa objek wisata di Pohuwato dan banyak kunjungan wisatawan, tapi kita tidak punya olahan khusus untuk dijual atau setidaknya oleh – oleh yang akan dibeli oleh pengunjung dan menjadi ciri khas di sini,” tutupnya. (Zulkifli M./60dtk)
.