Japesda Gelar Penanaman Mangrove Sebagai Upaya Meningkatkan Pencaharian Masyarakat

Japesda bersama masyarakat Torosiaje Serumpun, organisasi non pemerintah, dan pemerintah provinsi dan kabupaten saat menanam bibit mangrove di lokasi penanaman, Desa Torosiaje, Kecamatan popayato, Kabupaten Pohuwato. Foto: Baim/Japesda

60DTK – Gorontalo: Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) menggelar kegiatan penanaman mangrovedi Desa Torosiaje Jaya, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Penanaman yang dimotori oleh Japesda ini sebagai bentuk kepedulian terhadap keadaan lingkungan sekitar dan sebagai upayan untuk terus mendorong kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya. Terlebih lagi, penenaman ini sebagai upaya  untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan membantu meningkatkan mata pencaharian masyarakat sekitar.

Bacaan Lainnya

Menurut Nurain Lapolo, Direktur Japesda, Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk penyadartahuan kepada pelajar, masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk lebih peduli pada lingkungan pesisir, terutama mangrove.

Dia juga melanjutkan, jika sebagian besar masyarakat di Torosiaje berprofesi sebagai nelayan yang menggantungkan hidup pada hasil laut. Makanya perlu juga untuk menjaga ekosistem mangrove karena bisa memberikan dampak positif bagi nelayan di Desa Torosiaje serumpun.

“Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan terhadap mangrove yang menjadi habitat ikan dan biota lainnya yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang ada di sini,” ujar Nurain selaku direktur Japesda, Sabtu (7/12/2019).

Selain itu, ungkap Nurain, kawasan mangrove di Torosiaje Serumpun ditetapkan sebagai kawasan ekosistem esensial (KEE) melalui SK Gubernur No.322 Tahun 2017, karena itu perlu mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten serta pihak terkait lainnya.

“Sepanjang tahun 2019, ini adalah penanaman kali kelima yang dilakukan oleh Japesda di Desa Torosiaje Jaya dan Torosiaje Serumpun. Dengan Jumlah bibit mangrove sebanyak 1500, yang ditanam di Dusun Manunggal, Desa Torosiaje Jaya, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo,” tuturnya.

Kegiatan yang dilakukan pada Sabtu sore (7/12) itu, juga melibatkan pemerintah, lembaga non pemerintah, pelajar dan masyarakat setempat.

Pemerintah yang ikut berpartisipasi yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi, KSDA Wilayah Gorontalo, KPH I-II Gorontalo Barat,Baperlitbang Kabupaten Pohuwato dan Dinas Sosial yang diwakili oleh Tagana Kabupaten Pohuwato dan Pemerintah Kecamatan Popayato serta Pemerintah Desa Torosiaje Serumpun.

“Kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa lembaga non pemerintah seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, Badan Advokasi Bentang Alam (BATANGA), Mapala STA dan pelajar  se-Kecamatan Popayato serta masyarakat Torosiaje serumpun,” tutupnya.

Penulis: Zulkifli M.

Pos terkait