60DTK, Halmahera Utara – Puluhan sopir yang tergabung dalam Organisasi Trans Halmahera Utara (ORTRANSHUT), terlibat selang pendapat antar sesama sopir, siang tadi, Rabu (13/05/2020).
Salah satu sopir yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, hal ini terjadi karena adanya miskomunikasi dalam penyerahan bantuan paket sembako dari Pemerintah Daerah Halmahera Utara.
Baca juga: DPRD Halmahera Utara Bentuk Panja Untuk Evaluasi Pengelolaan Anggaran Covid-19
“Ada perbedaan pendapat dalam penerimaan bantuan. Yang dimasalahkan harusnya yang diberikan itu uang senilai Rp600 ribu, dan bukan dalam bentuk sembako,” ujar sopir itu sambil tersenyum.
Selain itu, lanjut dia, para sopir juga meminta agar jalan menuju Sofifi dibuka kembali. Pasalnya, mata pencaharian para sopir kebanyakan ada di jalan tersebut.
Baca juga: Warga Kebonagung Mulai Terima BLT Dana Desa
Untungnya, di tengah cekcok antara para sopir tersebut, Ketua ORTRANSHUT, Astro Labada, yang juga Anggota DPRD Halmahera Utara dari Partai Hanura, sempat berusaha melerai.
Saat itu, Astro menuturkan, sebenarnya para sopir harus mampu membedakan, mana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan dari Pemda berupa sembako.
Baca juga: DPRD Trenggalek Lakukan Sidak Soal Penanganan Covid-19 Di Desa Sengon
“Dengan pendekatan ketua dan anggotanya, akhirnya para sopir bisa memahami hal tersebut dan mau menerima bantuan Pemda. Syukurlah ketua kami yang juga anggota DPRD ada dan menjelaskan sedetail mungkin. Akhirnya, bantuan tersebut sudah kami ambil. Mengenai masalah pembukaan jalan kembali, akan kami bahas secara internal organisasi,” tutup sopir itu.
Pewarta: Reynol