60DTK, Kabupaten Gorontalo – Saat ini keberadaan Danau Limboto dianggap sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, danau mengalami sedimentasi yang cukup besar, penyusutan, dan pendangkalan, karena banyak lahan di hulu yang mengalami alih fungsi.
Untuk mengatasi dampak yang lebih buruk terjadi di Danau Limboto ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama Korem 133 Nani Wartabone (NW) dan Balai Wilayah Sungai II Gorontalo, melaksanakan gerakan bersatu selamatkan danau.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan pembinaan teritorial Korem 133 Nani Wartabone di wilayah kerja BWS Sulawesi II Gorontalo, Kamis (18/05/2024).
“Kita melakukan pemeliharaan untuk penyelamatan Danau Limboto. Tentu kita berterima kasih kepada Korem 133 Nani Wartabone Gorontalo dan juga kepada BWS Sulawesi II Gorontalo yang berkomitmen dalam upaya penyelamatan danau dari eceng gondok dan pendangkalan akibat sedimentasi,” ujar Kepala Bapelintbangda, Cokro Katili
Sementara itu, Kolonel Inf. Jaelan mengatakan gerakan penyelamatan Danau Limboto ini, dilakukan dengan melakukan pembersihan danau. Tak hanya itu, Ia tegaskan langkah ini bukan hanya berhenti di sini saja, tetapi butuh kolaborasi dan kerja sama untuk melakukan pemeliharaan di sekitar danau.
“Dari tahun ke tahun, Danau Limboto mengalami pendangkalan, Danau Limboto termasuk dalam 15 danau terkritis di Indonesia. Jika kita tidak menyelamatkannya, maka Danau Limboto akan menjadi daratan dan tinggal kenangan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan penyelematan Danau Limboto ini bukan hanya dilakukan oleh pemerintah atau pihak terkait, melainkan kontribusi dan dukungan masyarakat sangat penting untuk menyelamatkan Danau Limboto dari hulu hingga hilir.
“Saya berpesan kepada masyarakat sekitar Danau Limboto untuk menjaga danau tetap lestari agar keberadaan Danau Limboto memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang menggantungkan kehidupannya di danau ini,” tutupnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman
