Petani di Boliyohuto Sulit Pasarkan Beras, Begini Upaya Pemda

Beras
Ilustrasi Beras. (Sumber : Kompas.com/Garry Andrew Lotulung)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Petani padi sawah di Kecamatan Boliyohuto dan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, mengaku bahwa saat ini mereka kesulitan memasarkan hasil pertanian (beras) kepada pemilik gilingan padi maupun gudang penyimpanan.

Menurut para petani, kondisi ini terjadi lantaran banyak beras dari luar daerah yang masuk ke Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Gorontalo. Hal ini juga berdampak pada pemilik gilingan padi dan gudang penyimpanan sulit menjual beras.

“Keluhan kami para petani saat ini mengenai pemasaran beras yang cukup sulit, jadi kami tidak bisa menjual beras. Ini gara-gara ada beras dari luar daerah yang sudah menguasai daerah Gorontalo,” keluh Ketua Kelompok Tani Marsudi Luhur, Priyatno Marsono, usai mengikuti RDP dengan Pemkab Gorontalo di Kantor DPRD Kabupaten Gorontalo, Selasa (02/02/2021).

Beras
Ilustrasi Beras. (Sumber : Kompas.com/Garry Andrew Lotulung)

“Sudah beberapa musim ini kami gagal panen, tapi di saat kami sudah bisa panen, untuk menjual hasil panen saja sulit,” tambah Petani dari Desa Bandung Rejo, Kecamatan Boliyohuto itu.

Priyatno mengakui, kualitas beras mereka sudah cukup baik, namun belum lebih baik dari beras yang datang dari luar daerah tersebut. Pasalnya, kata Priyatno, pengolahan pertanian mereka masih sederhana.

Baca Juga: Bupati Gorontalo Lepas Ribuan Paket Bantuan untuk Korban Bencana di Sulut dan Sulbar

Meski begitu, Ia berharap agar kondisi yang mereka hadapi ini dapat menjadi perhatian pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, dan memberikan solusi terbaik untuk mereka.

“Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, kami akan kehabisan modal. Kondisi seperti ini sudah kami rasakan kira-kira sudah satu tahun lebih,” pungkasnya.

Menanggapi masalah yang dihadapi petani itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Gusti Tomayahu mengatakan, pemerintah segera mencarikan jalan keluar atas masalah tersebut.

“Dalam waktu dekat kita akan melaksanakan rapat teknis dengan OPD terkait, termasuk melakukan pertemuan dengan Bulog, untuk membicarakan apakah mereka bisa menampung ini sebagai cadangan pangan di Kabupaten Gorontalo,” jelas Gusti ditemui di ruang kerjanya, Rabu (03/02/2021).

Baca Juga: Tahun Ini Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Fokus Tangani Dugaan Masalah Bansos

Ia berharap, masalah ini juga bisa memicu para petani sawah di Kabupaten Gorontalo agar bisa memperbaiki lagi kualitas hasil pertanian mereka di waktu yang akan datang.

“Kualitas harus diperhatikan, karena kalau kualitasnya tidak bagus, sulit juga untuk memasarkan,” tandasnya.

Pos terkait