Rusli Habibie Minta Daerah Lain Belajar dari Pohuwato Terkait Distribusi Bantuan

Rusli Habibie Sosialisasi Bansos
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, memberikan sosialisasi psbb saat kunjungannya ke Kecamatan Tabongo untuk menyerahkan bantuan pangan bersubsidi kepada 1000 KPM di Kantor Camat Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Rabu(13/5/2020). Foto: Hendra 60dtk

60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, minta pemerintah kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo untuk belajar ke Kabupaten Pohuwato terkait pendataan dan distribusi bantuan sosial (bansos).

Hal ini disampaikan Gubernur saat menyerahkan bantuan pangan bersubsidi  kepada 1000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kantor Camat Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Rabu (13/05/2020).

Bacaan Lainnya

“Tolong contohi yang dilakukan Pemda Pohuwato. Contohnya di Kecamatan Tabongo ini, didata semua penduduknya. Dikeluarkan TNI-Polri, ASN keluar, pegawai- pegawai keluar dulu, termasuk orang-orang kaya dikeluarkan. Nah sisanya itu dicatat, cek lagi mana yang sudah dapat PKH, BLT, bantuan pangan non-tunai daerah maupun pusat”pinta Rusli

Baca Juga: Rusli Nilai Kabupaten Pohuwato Terbaik Soal Pendataan Dan Distribusi Bansos

Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya masih banyak menerima keluhan dari masyarakat yang belum menerima bantuan. Berbagai keluhan itu kata Rusli, disampaikan masyarakat melalui via SMS dan WhatsApp.

“Jangan sampai pembagian sembako ini tidak merata dan tidak ada keadilan. Ini harus dihindari. Sehingga pak camat, dipantau di kantor-kantor desa, masyarakat bisa datang cek. Jika tak ada namanya, kenapa nama saya tidak ada? Padahal saya orang miskin. Itu gunanya transparansi”Tambahnya

Baca Juga:Gubernur Gorontalo Salurkan Bantuan Pangan Bersubsidi Ke Warga Botumoito Dan Mananggu

Pada kesempatan itu juga, Gubernur dua periode tersebut menyampaikan bahwa anggaran sebesar 60 persen untuk pengadaan Bantuan pangan Langsung Daerah (BLPD) dari Pemprov Gorontalo, telah disalurkan kepada pemerintah Kabupaten/kota telah.

“Diharapkan tidak ada lagi kecemburuan dan permasalahan di desa ketika semua ini transparan” Tutupnya

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait