Satpam di PLTU Tomilito Dicurigai Terinfeksi Virus Corona

Tim investigasi dari Dikes Gorut saat mengunjungi Satpam PLTU Tomilito yang dicurigai terinfeksi virus corona, Selasa (28/01/2020). (Foto - Istimewa)

Out60DTK-Gorontalo Utara: Dinas Kesehatan (Dikes) Gorontalo Utara (Gorut) melakukan langkah cepat setelah menerima laporan dari Pukesmas Dambalo bahwa seorang Satpam di PLTU Tomilito dicurigai terinfeksi virus corona.

“Jadi kita turun langsung melakukan investigasi, dan hasilnya bahwa betul satpam tersebut saat ini sakit. Tapi untuk sementara, kami belum bisa memastikan satpam itu mengidap virus corona. Artinya karena penyakit ini sudah mewabah, jadi setiap ada yang kami curigai kami investigasi,” ujar Kepala Seksi Penyakit Menular di Dikes Gorut, David Kum, saat ditemui usai melakukan investigasi dengan mendatangi langsung satpam tersebut, Selasa (28/01/2020).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Mahasiswa Gorontalo Dikabarkan Terpapar Virus Corona, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit

David mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan benar dan tidaknya satpam tersebut memang terpapar virus corona, mengingat banyak penyakit diawali gejala yang hampir sama dengan virus tersebut, seperti panas dan sakit tenggorokan.

“Untuk saat ini, satpam itu masih istirahat di rumah. Kami juga sudah sarankan tadi agar dia istirahat dulu dan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin,” ujar David.

Baca juga: Diduga Terjangkit Virus Corona, Crew Lion Air Dirawat Di RS Di Manado

Ia menambahkan, Dikes Gorut dan Dikes Provinsi akan kembali melakukan investigasi lanjutan kepada TKA di PLTU Tomilito pada Rabu esok.

“Besok kita mau cari tahu berapa TKA di sana sekaligus alamat mereka di China, kapan dia mulai bekerja di sini, dan berapa yang pulang merayakan Imlek. Dan jika nanti ada yang kami temukan gejalanya mengarah ke virus corona, kami akan bekerja sama dengan tim dari provinsi untuk mengisolasi,” pungkasnya.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Pintu Masuk Ke Gorontalo Diperketat

Sementara itu, Sekretaris Dikes Gorut, Irwan Alintuka juga menegaskan, jika ada orang yang mengalami flu disertai batuk, panas, dan sesak napas, tidak langsung berarti Ia terinfeksi virus corona.

“Yang kita sangat curigai kalau itu orangnya dua minggu terakhir dari daerah kontak (China) yang kemudian dia menderita itu,” tegas Irwan.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait