Sengketa Antara Warga Desa Ngampel Dan PT.GWI Kembali Mencuat

Sengketa Antara Warga Desa Ngampel Dan PT.GWI Kembali Mencuat
Warga Bersama Aparatur Desa Ngampek. (Foto: Puguh 60DTK)

60DTK, Madiun – Permasalah sengketa ganti rugi kompensasi yang terjadi antara warga Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan PT.Global Way Indonesia (GWI) kembali mencuat, setelah tidak adanya titik terang antara GWI dengan warga.

Permasalah bermula ketika adanya bangunan pabrik memproduksi alat olah raga yang berdiri di atas lahan milik tiga kecamatan yang ada di Madiun, warga mengeklaim pabrik tersebut pemicu adanya banjir ketika musim penghujan tiba.

Bacaan Lainnya

Bertempat di kantor Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dilakukan pertemuan antara perwakilan warga dengan perwakilan management Pabrik, dalam hal itu mereka membahas serta menagih kompensasi yang  telah dijanjikan pihak pabrik tahun lalu.

Sengketa Antara Warga Desa Ngampel Dan PT.GWI Kembali Mencuat
Warga Bersama Aparatur Desa Ngampek. (Foto: Puguh 60DTK)

Gus Rofik warga setempat mengatakan, pihak GWI menurutnya sengaja mengulur-ulur ganti rugi yang tengah disepakati pada waktu lalu, namun hingga kini kompensasi tersebut tidak juga terealisasi.

“Pertemuan kita hari ini membahas kembali terkait ganti rugi atas kompensasi warga yang terdampak, namun saya menilai PT.Global Way Indonesia kayaknya sengaja mengulur-ulur kesepakatan yang sudah disepakati tahun lalu, setiap kali pertemuan selalu saja menjanjikan, namun realisasinya tidak ada,” terang Gus Rofik, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Pemkot Gorontalo Terima Penghargaan Terbaik Pelanyan Publik

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jika pihak pabrik setiap ada pertemuan selalu mengatakan akan disampaikan ke atasan dan akan segera ditindak lanjuti.

“Dari awal perwakilan managemen GWI selalu menjanjikan akan segera diajukan ke atasan setiap kita undang, namun hingga satu tahun ini belum juga terealisasikan,” cetusnya

Dalam hal lain, kepala Desa Ngampel Afrius Tri Nugroho membenarkan hal tersebut,kesepakatan tahun lalu memang belum terealisasikan dan hari senin mendatang kita akan mencoba menyurati Dinas terkait serta pihak GWI untuk menagih janjinya tahun lalu.

“Kita akan mencoba menyurati dinas terkait untuk tindak lanjut,karena dampak dari pada berdirinya pabrik tersebut menurut warga sangat merugikan karena air meluap dan banyak sawah yang tergenang air akibat berdirinya pabrik tersebut,” akunya

Hingga berita ini diturunkan, management GWI memilih bungkam suara atas permasalahan yang terjadi.

 

Pewarta: Puguh Setiawan

Pos terkait