Siswa di Gorontalo Ciptakan Rompi Penurun Berat Badan dari Plastik

Rompi penurun berat badan yang merupakan inovasi dari tim creatif fit siswa dari SMKN 1 Gorontalo. Foto: Istimewa.

60DTK – Gorontalo: Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gorontalo memaparkan inovasi produk rompi penurun berat badan dari plastik ciptaan mereka dalam lomba karya tulis ilmiah dengan tema “Inovasi Karya Anak Bangsa Dalam Mewujudkan Indonesia Berdaya Saing” yang dilaksanakan di Aula Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontlao.

Team yang menamai diri mereka creatif fit itu kemudian memaparkan hasil dari produk inovasi mereka. Alasan produk ini dibuat karena masalah plastik di Indonesia tak kunjung selesai, bahkan produk ini hadir atas keresahan mereka terhadap peringkat Indonesia menempati posisi terbesar kedua penyumbang sampah plastik di dunia.

Bacaan Lainnya

“Rompi penurun berat badan ini muncul dari permasalahan di sekitar kita, yang paling utama dari pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Bu Susi Pudjiastuti, dia mengatakan Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Dan sampah plastik itu semuanya berakhir dilaut. Melalui permasalahan sampah ini kemudian kami berinisiatif mengelola sampah plastik untuk hal-hal yang berguna bagi masyarakat pada umumnya dan untuk lingkungan tentunya,” ujar salah satu anggota team creatif fit dalam presentasi karya mereka di depan dewan juri.

Faktor lainnya kami melihat orang-orang sekeliling, mereka berbondong-bondong untuk menurunkan berat badan mereka, tapi mereka cenderung tidak bergerak. Artinya hanya diam saja.

“Jadi kami membuat produk ini guna memberikan support kepada mereka yang punya keinginan menurunkan berat badan tapi cenderung diam, produk ini di desain khusus untuk itu. Misalnya pada orang kantoran yang tidak punya waktu olahraga, mereka bisa memakai produk kami dalam keseharian mereka.” papar team creatif fit.

Adham Jafar Ngabito, siswa kelas 10 SMKN 1 Gorontalo, yang merupakan anggota dari team creatif fit itu memberikan penjelasannya terkait cara kerja dari produk yang dibuat oleh timnya.

Cara kerja produk ini sangat gampang, tinggal dipakai saja seperti memakai rompi pada umumnya, kemudian mereka yang memakai produk ini akan merasa panas dan mengeluarkan kalori.

“Produk ini bisa digunakan dalam keadaan diam atau bergerak seperti berolahraga, tapi kalau ingin berat badannya turun secara drastis harus dibarengi dengan olahraga lari misalnya,” ujar Adham kepada wartawan, Selasa (26/11/2019).

Adham juga menjelaskan, sebenarnya produk penurun berat badan buatan team creatif fit ini punya kesamaan dan fungsi yang sama dengan rompi atau baju penurun berat badan yang dijual di pasaran.

“Tapi bedanya, produk lain masih memakai bahan dari plastik dan itu sebenarnya akan menambah masalah lagi soal Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar. Nah, kami lebih ke pengelolaan sampah plastik tadi, untuk melakukan daur ulang kembali terhadap sampah. Tujuannya pemilihan sampah plastik untuk dijadikan rompi penurun berat badan, dan harus plastik yang mengandung alumunium foil,” jelasnya.

Kata Adham juga, menurut kami alangkah lebih baiknya kami membuat produk bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi untuk kepentingan lingkungan sekitar kita.

Perihal uji coba, tim creatif fit melalui Adham mengatakan, sudah pernah melakukan uji coba atas rompi buatan tim mereka, tetapi hanya dalam aktivitas diam saja.“Untuk minggu pertama kami lakukan uji coba tapi hasilnya tidak berefek apa-apa, tapi pada saat masuk minggu kedua sudah ada hasilnya, kalori yang dikeluarkan pada orang yang kami jadikan objek uji coba tersebut sebanyak 200gr dan memasuki minggu ketiga kalori yang dikeluarkan sebanyak 375gr, itu dalam aktivitas diam saja.”

“Kalau untuk uji coba lari belum kami coba, karena produk ini di desain dan diciptakan untuk mereka yang suka menurunkan berat badan tapi cenderung diam saja,” katanya.

Ia juga menambahkan, karena penelitian ini dibuat dengan waktu yang cukup singkat, maka dari itu untuk kedepan kami pikirkan untuk masalah pengembangnanya. Tapi untuk saat ini baru hanya jahitan saja yang mau kami perbaiki, yang awalnya pakai selotip, kedepan akan kami ganti dengan menjahit desain plastiknya pakai benang. Itu akan lebih kuat dari selotip tadi.

Penulis: Zulkifli M.

Pos terkait