60DTK – Jakarta : Dari 51 Penumpang KMP Bandeng yang tenggelam, baru 46 orang yang sudah ditemukan dan dinyatakan selamat. Sementara 5 lainnya masih dinyatakan hilang, dengan proses pencarian masih terus dilakukan di sekitar tenggelamnya kapal tersebut.
Kelima korban yang belum ditemukan itu, masing – masing Capten Alfred Rahasa, Kepala Kamar Mesin Hendi Suhairi, Mualim II Aspar, Fani Abdurahhim, dan satu penumpang, Supardi.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi berharap kelima korban tersebut masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Hal ini disampaikan dirjen ketika menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan RI, Kamis (16/8/2018)
“Menyangkut pencarian, teman – teman dari Basarnas sudah mempunyai SOP yang jelas, biasanya ada 7 hari pertama itu akan dilakukan pencarian terus kemudian kalau kurang bisa ditambah dengan 3 hari, 3 hari. Kita harapkan lebih banyak yang terlibat disana, terutama dari segi masyarakatnya untuk bersama dengan basarnas untuk melakukan pencarian” kata Budi Setiadi
Selain fokus pada pencarian korban, Kementerian Perhubungan dan KNKT juga melakukan langkah cepat dalam melakukan penyelidikan terkait tenggelamnya KMP Bandeng. Informasi awal yang saat ini diterima Kementerian Perhubungan, Kapal Feri ini tenggelam karena dihantam ombak setinggi 3 meter.
Sementara itu Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia atau ASDP Ira Puspadewi menjelaskan, meskipun sudah berumur 28 tahun, tetapi KMP Bandeng masih layak beroperasi serta ijinnya beroperasinya masih valid.
“Kalau kapal penumpang itu secara regulasi kita harus melakukan reparasi secara tahunan, kemarin memang sudah menuju reparasi tahunan. Masih layak, licensinya masih valid” ujar Ira Puspadewi
Seperti diketahui, KMP Bandeng rute Tobelo – Halmahera Utara – Bitung, dilaporkan tenggelam di perairan Loloda Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara kemarin. Kapal Feri itu tenggelam usai mengalami mati mesin dan dihantam ombak tidak lama setelah bertolak dari tobelo.(rds)