60DTK, Kabupaten Blitar – Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus disosialisasikan oleh Ketua Forum Peningkatan Komsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur, Arumi Bhachin Dardak guna mendongkrak konsumsi ikan nasional.
Arumi menilai, bahwa program ini sangat tepat serta sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi bayi ketika masih berbentuk janin pada waktu masih di dalam kandungan, kemudian akan tampak saat itu anak berusia 2 tahun.
“Apabila stunting ini tidak diperbaiki maka anak-anak akan menjadi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, pertumbuhan tubuh anak akan lebih pendek dari anak normal seusianya, serta akan memiliki keterlambatan dalam berpikir,” kata Arumi saat menghadiri kegiatan gemarikan yang diselenggarakan oleh Dinas KKP Pemprov Jatim di Pendopo Ronggo Hadinegoro Pemerintah Kabupaten Blitar, Selasa (14/7/2020).
Baca Juga: Destinasi Wisata Kembali Dibuka, Begini Pesan Bupati Blitar
Kemudian pencegahanya, kata Arumi, dengan mencukupi kebutuhan gizi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak masih berusia 1.000 hari kelahiran dengan cara memberikan ASI eksklusif dan pemenuhan gizi pada ibu hamil, serta pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu.
Bupati Blitar, Rijanto menambahkan, guna merangsang masyarakat gemar makan ikan, sebelumnya dilaksanakan dengan cara lomba mewarnai gambar ikan, lomba memasak berbahan baku ikan dan sosialisasi makan ikan bersama anak pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak serta didalamnya dilaksanakan kegiatan penanggulangan stunting dan rawan gizi.
“Jadi ikan sangat cocok untuk di konsumsi oleh seseorang yang mengalami masalah pencernaan atau yang berada pada program diet atau untuk bayi/balita yang belum memiliki proses pencernaan yang belum sempurna,” tuturnya.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Infrastruktur, Rijanto Minta Jaga Kualitas Dan Tepat Waktu
Bupati juga menegaskan, bahwa untuk meningkatkan imunitas kesehatan tubuh balita, antara mengkonsumsi susu formula yang diperkaya dengan minyak ikan yang memiliki kadar protein albumin darah yang lebih tinggi, balita akan menunjukkan fungsi kekebalan tubuh lebih tinggi dibandingkan balita yang minum susu formula atau susu sapi saja.
“Maka dari itu, ikan dapat menjadi sumber protein hewani untuk mengatasi stunting di daerah rawan gizi yang dapat menggantikan sumber proten hewani lainnya,” pungkas Bupati Blitar. (adv/kmf)
Pewarta: Achmad Zunaidi