60DTK, Kabupaten Blitar – Sektor pariwisata termasuk dalam sektor usaha yang terdampak parah akibat Covid-19. Dimana, hampir empat bulan lebih destinasi wisata yang ada di Kabupaten Blitar mandek tanpa aktivitas apapun.
Namun begitu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (Bapparda) Kabupaten Blitar, Akhsin Al Fata meyakini, bahwa penerapan protokol kesehatan yang ketat di setiap destinasi akan mengembalikan kepercayaan wisatawan, baik domestik maupun manca negara.
“Dan kami meyakini bahwa wisata ini nantinya akan terus bergeliat. Karena dengan adanya pandemi ini, konsep-konsep tentang health, Human Interface Guidelines atau HIG dan Secure atau Safety, itu akan menjadi prioritas utama dalam upaya promosi pariwisata,” jelas Akhsin Al Fata, Minggu (12/7) kepada 60DTK, saat menghadiri penyerahan alat pelindung diri (APD) oleh Pemkab Blitar kepada pelaku usaha wisata di lokasi wisata Kampung Coklat, Blitar.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Infrastruktur, Rijanto Minta Jaga Kualitas Dan Tepat Waktu
“Maka ke depan, tempat wisata akan menjadi tempat edukasi bagi masyarakat dalam memberikan pemahaman betapa pentingnya tetap hidup berdampingan selama pandemi Covid-19 ini. Dan ini menjadi hal yang sangat penting menjadi konten pariwisata, khususnya di Kabupaten Blitar ini,” tambahnya.
Sementara itu, menurut catatan yang direkomendasikan oleh Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga (Parbudpora) Kabupaten Blitar, kurang lebih ada sekitar 32 tempat obyek wisata yang ada di Kabupaten Blitar. Dimana, menurut Kepala Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso, obyek wisata yang ada di kabupaten Blitar itu, meliputi wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner dan yang terakhir ada wisata religi.
Maka dari itu, sejalan dengan dibukanya kembali destinasi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Blitar, kata Hendro, di kantornya Senin (13/7/2020) mengatakan, pihaknya bakal merekomendasikan destinasi wisata, karena berdasarkan pengajuan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar.
Karena masih masa pandemi Covid-19, maka yang direkomendasikan yakni, Kampung Coklat, Istana Sakura, Blitar Park, Negeri Dongeng, Pantai Serang, Hutan Pinus Loji, Wisata Perkebunan Teh Sirah Kencong dan Wisata Rambut Monte.
Baca Juga: Cegah Tumpang Tindih Data Penerima Bansos, Pemkab Blitar Kumpulkan Seluruh Kades
“Ini masih tahan uji coba. Nah, untuk mendukung normalnya kembali destinasi wisata yang ada di Kabupaten Blitar, maka, perlu adanya sport dari pemerintah daerah. Untuk itu, kami telah memberikan bantuan berupa APD untuk pelaku-pelaku usaha wisata guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menghadapi kembalinya tatanan kehidupan baru (new normal life),” ungkap Hendro.
Kemudian terkait dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap pelaku usaha wisata yang memperbolehkan dibukanya kembali usahanya, maka, hal tersebut mendapat sambut baik dari berbagai pihak.
Salah satunya Kholid Mustofa, owner wisata Kampung Coklat. Dirinya berpendapat bahwa ini sangat bijaksana dan patut mendapat apresiasi positif. Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai konsep untuk menanggulangi penyebaran virus corona di tempat usahanya.
Sehingga Kata Kholid, potensi-potensi yang mengakibatkan penyebaran Covid-19, management wisata Kampung Coklat mulai pintu masuk sampai aktivitas pengujung di dalam mendapat pemantauan dari petugas untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Iya Kampung Coklat sudah lama mempersiapkan protokol kesehatan guna menghadapi new normal life. Dimana kami terus menghimbau baik melalui tulisan, pengeras suara dan disini pengunjung malah diberi edukasi. Kalau di luar agak longgoran disini justru malah kita siapkan ada 19 orang yang bertugas mengedukasi itu. Bagaiman menjaga jarak, diwajibkan memakai masker, serta jika melebihi kapasitas kita tutup sementara agar tidak berpotensi berdekatan dan physical distancing tetap berjalan,” ujarnya.
Baca Juga: Dispendukcapil Kabupaten Blitar Terapkan Protokol Kesehatan Dan Wajib Senam
Selanjutnya Bupati Blitar Rijanto menegaskan, hal tersebut justru harus ada dukungan dari masyarakat dan pelaku usaha. Pembukaan kembali destinasi wisata yang ada, sifatnya masih persiapan dan masa uji coba serta melihat perkembanganya. Jika itu dirasa malah berakibat penambahan jumlah terkonfirmasi Covid-19, maka perlu diadakan evaluasi.
“Penerapan protokol kesehatan harus ketat. Arahan-arahan sudah kami sosialisasikan. Pada intinya dibukanya kembali destinasi wisata ini untuk menumbuhkan kembali perekonomian daerah. Sehingga ekonomi masyarakat bisa hidup kembali. Namun begitu harus ada dukungan dari pihak pelaku usaha bersama masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Sehingga di tatanan hidup baru ini bisa kembali normal,” pesan bupati pada sambutan penyerahan APD di hall wisata Kampung Coklat. (adv/kmf)
Pewarta: Achmad Zunaidi