60DTK, Kota Gorontalo – Direktur Rumah Sakit (RS) Multazam Gorontalo, Syahrudin Syam Biya mengklaim bahwa MG, korban dugaan malapraktik itu dalam keadaan baik selama mendapatkan perawatan di rumah sakit yang dipimpinnya.
“Baik (setelah di operasi), bisa makan bubur. Hanya luka (keluhan korban), itu aja,” kata Syahrudin di ruang tunggu RS Multazam, Senin (18/10/2021).

Syahrudin juga membantah bahwa korban keluar rumah sakit dalam keadaan luka operasi yang terbuka. Ia menuturkan bahwa luka korban sudah tertutup (di jahit). Soal luka korban yang mengeluarkan cairan berbau busuk, Ia juga mengatakan bahwa itu tidak terjadi saat korban masih di RS Multazam.
“Tidak benar, apa-apa yang diajukan itu tidak benar,” ujar Syahrudin.
Baca juga: Dugaan Malapraktik di RS Multazam Dilaporkan ke Dikes Provinsi Gorontalo
Mengenai tidak adanya rujukan yang dikeluarkan oleh pihak RS Multazam, kata Syahrudin, mereka sudah menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa luka operasi korban akan sembuh, tapi dalam waktu yang lama.
“Di rumah, saya dengar ada perawatan home care. Tapi karena situasi begitu, dibawa konsultasi ke Aloei Saboe. Kita kalau pasien perlu dirujuk, kita akan rujuk,” akunya.
Baca juga: Direktur RS Multazam Gorontalo Buka Suara Soal Kasus Dugaan Malapraktik
Terkait dengan tidak adanya obat atau resep yang diterima pihak keluarga, Ia juga membantah hal itu. Menurutnya, pihak rumah sakit sudah memberikan resep saat korban keluar RS, hanya saja pihak keluarga baru mengambilnya pada keesokan harinya.
Baca juga: Wali Kota Gorontalo Minta IDI Transparan Tangani Dugaan Malapraktik di RS Multazam
“Untuk ambulans sebenarnya kita siapkan. Bahkan biasanya kalau ada pasien yang sakit di rumah, kita jemput. Untuk rekam medis pasien juga ada semua, lengkap,” tukasnya.
Pewarta: Andrianto Sanga