60DTK, Madiun – Warga Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, khususnya yang terdampak wabah Covid-19, mulai menerima bantuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahap dua, Minggu (14/06/2020).
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, penyaluran bantuan tersebut masih tetap menggunakan protokol kesehatan seperti yang diimbau pemerintah, guna mencegah penyebaran Covid-19. Melalui Kantor Pos, bantuan tersebut pun disalurkan ke 459 Kepala Keluarga (KK).
Baca juga: Bangun 12 Kios Swakelola, Pemdes Kaligunting Gelontorkan Dana Rp600 Juta
Seorang warga Dusun Kedung Telo RT 05, Agus Santoso, menerima bantuan tersebut dengan raut wajah amat bahagia. Saat ditanyai, Ia pribadi mengaku sangat senang dengan bantuan tersebut, karena sejak Covid-19 mewabah, usahanya terhitung sangat sepi. Memang dalam kesehariannya, Ia bekerja sebagai mekanik kendaraan ringan di rumah sendiri.
“Semenjak pemerintah melakukan larangan untuk keluar rumah, usaha bengkel saya sepi, hampir ada satu bulan tidak ada warga yang mampir ke bengkel untuk melakukan servis atau perbaikan lainnya. Biasanya hampir setiap hari ada saja mereka yang membetulkan kendaraanya. Namun alhamdulillah hari ini saya menerima bantuan untuk ke dua kalinya, dan bisa membantu kebutuhan rumah,” tutur Agus.
Baca juga: LPKSM Pasopati Laporkan Dugaan Tipikor Dalam Proyek Pembangunan Di Kaligunting
Sebagai informasi, di desa yang dipimpin oleh Nur Amin ini, ada sekitar 87 persen warga yang menerima berbagai bantuan di masa pandemi Covid-19. Mulai dari bantua DTKS, BLT Dana Desa, BPNT, hingga PKH.
Meski begitu, Sekretaris Desa Kaligunting, Suci Murni juga mengungkapkan bahwa dalam penyaluran bantuan DTKS hari ini, ada sekitar 20 penerima bantuan yang terkena pemangkasan.
Baca juga: Kaligunting Bersiap Jadi Kampung Tangguh Covid-19
“Mereka yang bulan lalu menerima bantuan, belum tentu di bulan ini mereka juga menerima kembali, karena dari pusat ada peraturan baru untuk dilakukan pemangkasan bagi warga yang dianggap mampu, dan hal itu tidak melalui desa pemberitahuannya,” ujar Suci.
Ia berharap, semoga warga yang namanya dipangkas tidak berkecil hati, karena pemangkasan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dan tidak melalui desa.
Baca juga: Warga Winong Laporkan Pembangunan Desanya Yang Tak Transparan, Ke Kejari Madiun
“Dan semoga bantuan yang diterima masyarakat hari ini bermanfaat, berkah, dan bisa sedikit membantu ekonomi warga,” tutupnya.
Pewarta: Puguh Setiawan