Gunakan Dana Pribadi, Idah Syahidah Bantu Warga Transmigrasi SP3 Saritani

Idah Syaidah
Anggota DPR RI, Idah Syahidah (kiri) saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga transmigrasi SP3 Pangea, Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Sabtu (16/05/2030) Foto: Istimewa

60DTK, Gorontalo – Duduk Meraut Ranjau, Tegak Meninjau Jarak, begitulah pribahasa yang pantas untuk ditujukan kepada Seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Idah Syahidah, dimana selalu bekerja nyata membantu rakyat tanpa henti.

Dengan menggunakan dana pribadi. Istri dari Gubernur Gorontalo ini terus bergerak membantu masyarakat. Kali ini masyarakat transmigrasi SP3 Pangea, Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, yang terkonfirmasi belum tersentuh bantuan apapun. Hal ini karena masyarakat transmigrasi ini belum terdata menjadi penerima bantuan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pemprov Gorontalo Salurkan Bantuan Kepada 296 Anak Panti Asuhan

Sebelumnya, Idah Syahidah, mendapatkan laporan dari salah seorang yang dari pemukiman transmigrasi itu memberanikan diri untuk menghubunginya lewat pesan Celuler. Orang ini menanyakan kepada Idah, apakah warga Transmigrasi terkena Dampak Covid-19 bisa mendapatkan bantuan.

Bantuan Idah
Idah Syahidah (kiri) menyerahkan bantuan kepada warga transmigrasi SP3 Pangea, Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. (Foto Istimewa)

Setelah membaca pesan ini kata Idah, dirinya langsung merespon dengan mendatangi langsung Desa Saritani dan membawakan 150 paket sembako dan makanan berbuka puasa seadanya, yang diketahui merupakan Dana pribadinya sendiri.

“Akhirnya saya bilang ke tim, kita ambil langkah cepat untuk segera memberikan bantuan sembako alakadarnya dulu” ungkap Idah, Sabtu (16/05/2020)

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Dan Lansia Tak Luput Dari Pandangan Rusli

Meskipun dalam keadaan lelah saat melewati perjalanan yang cukup jauh, Idah mengungkapkan dirinya sangat senang dan lelahnya seketika hilang ketika bertemu langsung dengan masyarakat Transmigrasi Jawa yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.

“Ada sebuah kegembiraan yang berbeda, ternyata warga sini adalah warga Jawa, ada satu kerinduan mereka berbahasa Jawa, ada namanya sopo kangen” kata Idah, sambil tersenyum dan mata yang sedikit berkaca-kaca

Idah juga berjanji bahwa kunjungannya di Desa Transmigrasi ini bukan merupakan kunjungan terkahir, dirinya akan melakukan kunjungan kembali diwaktu yang akan datang.

“Ini Alhamdulillah bantuan pribadi. Saya sudah sampaikank ke tim, kalau dengar masyarakat tidak ada beras, langsung berikan. Jadi tiap hari CMP itu tak pernah kosong” pungkasnya

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait