60DTK, Jakarta – Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro mengingatkan pihak terkait agar memperhatikan beberapa hal saat melaksanakan penyuntikan vaksin covid-19 kepada anak usia 6 sampai 11 tahun yang rata-rata masih duduk di bangku SD sederajat.
Menurut Sri, meski pemberian vaksin kepada anak-anak bukan hal baru, persiapan maksimal sebelum, sesaat, dan sesudah pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan sebaik-baiknya. Dengan begitu, kata Sri, pencegahan dan penanganan efek samping yang muncul bisa cepat ditangani.
“Persiapannya itu harus dilakukan sebelum vaksinasi, saat vaksinasi, dan setelah vaksinasi,” ujar Sri melalui siaran pers, Minggu (26/12/2021).
Sebelum vaksinasi misalnya, guru maupun orang tua harus memberikan penjelasan kepada anak atau siswa tentang pentingnya vaksinasi covid-19 dalam mencegah penyebaran penularan virus. Harus dijelaskan juga area tubuh mana yang akan disuntik dan efeknya seperti apa.
“Pesan saya, untuk anak-anak yang misalnya memiliki kelainan bawaan atau mempunyai penyakit yang mungkin harus minum obat rutin, ini harus terkontrol dengan baik. Sehingga pada waktu disuntik betul-betul dalam keadaan sehat dan fit,” ujar Sri.
Anak-anak juga harus dipastikan sudah makan sebelum disuntik vaksin, petugas screening melakukan pemeriksaan kesehatan dengan teliti, serta disiapkan tempat atau ruangan untuk mereka beristirahat.
“Setelah 30 menit usai divaksin, harus diperhatikan apakah mereka merasa pusing, gatal, dan sebagainya, agar ditangani dengan baik. Setelah itu mereka pulang, itu pun harus diperhatikan apakah selama tiga hari ada yang dirasakan. Itu dicatat dan kalau perlu konsultasi tempat penyuntikan,” jelasnya.
Lebih jauh, Ia juga menuturkan bahwa masyarakat perlu bersyukur karena pemerintah telah memprogramkan vaksinasi terhadap anak. Menurutnya, program tersebut harus mendapat dukungan dari semua pihak.
“Saya kira ini perlu kita dukung bersama,” tandasnya.
Pewarta: Andrianto Sanga