Ketua TP PKK Trenggalek Serahkan Bantuan Untuk Guru PAUD di Kecamatan Pule

Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menyerahkan bantuan kepada para guru PAUD di Kecamatan Pule, Rabu (6/05/2020). (Foto - Hardi Rangga 60dtk)

60DTK, Trenggalek – Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, menyerahkan bantuan ke sejumlah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Pule.

Hal ini dilakukan untuk meringankan beban hidup para guru PAUD selama Pandemi Covid-19, karena sebagian besar dari mereka tidak menerima gaji akibat pemberlakuan belajar di rumah.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Beri Bantuan Ke Penyandang Disabilitas Di Karangan

Novita menuturkan, dari data yang diterima, di Kabupaten Trenggalek sendiri ada 500 lebih guru PAUD yang terdaftar, 200 di antaranya masih menerima gaji di bawah 50 ribu dalam sebulan, yang didapat dari uang SPP wali murid.

“Bila ditanya siapa yang salah, tentunya tidak ada yang salah, karena hal ini tentu wajar membuat kebingungan para wali murid untuk membayar SPP atau tidak. Maka selama dana desa bisa dipakai, atau swadaya masyarakat itu masih bisa digerakkan, kita akan terus berjuang,” ujar Novita, Rabu (6/05/2020).

Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Tinjau APD Buatan UMKM

Sementara itu, salah satu tenaga pendidik di PAUD Pertiwi pule, Sarti, membenarkan hal itu. Ia mengaku selama pandemi ini dirinya belum menerima gaji sama sekali. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dirinya melakukan kegiatan di hutan.

“Kita menanam beberapa sayuran di hutan untuk sekadar mengurangi beban hidup setiap hari,” ujarnya.

Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Sosialisasikan Cara Buat Hand Sanitizer Dan Masker

Kondisi ini pun diperparah dengan adanya pembelajaran dari rumah, yang menuntut Ia harus memiliki banyak pulsa untuk mengirimkan materi pembelajaran kepada siswa, atau untuk sekadar berkomunikasi dengan para orang tua untuk menanyakan perkembangan anak selama pembelajaran di rumah.

“Belum lagi bila orang tua murid yang tidak memiliki alat komunikasi, atau handphone-nya tidak mendukung, sehingga perlu dilakukan pendekatan lebih. Meskipun ikhlas dan tetap semangat untuk menjalankan tugas ini, kami berharap ada uluran pemerintah untuk meringankan beban hidup,” tukasnya. (adv)

 

Pewarta: Hardi Rangga

Pos terkait