60DTK, Blitar – Aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pemberlakuan jam malam sangat dirasakan akibatnya oleh pedagang kaki lima yang biasa mangkal di seputaran Kantor Bupati Blitar, di Kanigoro dan di Jalan Raya Wlingi.
Sejak diberlakukan jam malam mereka tidak bisa berjualan dengan maksimal, sehingga barang daganganya tersisa banyak dan merugi.
Tambah lagi, PPKM di Kabupaten Blitar bakal diperpanjang 14 hari lagi, mulai 26 Januari hingga 8 Febuari 2021. Sehingga hal itu bisa menambah derita panjang pedagang kaki lima tersebut.
“Iya mas, kita mulai persiapan pukul 17.00 WIB, sementara jam 20.00 WIB kita sudah di razia untuk tutup. Kalau begini terus kita makan apa mas? laku aja belum. Kan biasanya ramainya jam 21.00 ke atas,” kata Dian, salah satu pedagang yang biasa mangkal di depan kantor Bupati Blitar, di Kanigoro Senin (25/1/2021) malam.
Menanggapi hal ini, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Blitar, Rijanto, melalui Anggota Sekretaris, Achmad Cholik menjelaskan, langkah pemberlakuan jam malam dilakukan Satgas Penanggulangan Covid-19, untuk mencegah lonjakan kasus virus corona, dimana Kabupaten Blitar sampai sekarang masih berada di zona merah.
Selain itu menurutnya, ini juga tindak lanjut dari instruksi presiden melalui Menteri Koordinator bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, hasil dari rapat kabinet yang digelar pada Kamis (21/1/2021) di Istana Kepresidenan.
“Namun begitu, untuk memberlakukan perpanjangan PPKM Jawa-Bali masih belum ada keputusan resmi. Sementara perpanjangan PPKM di kabupaten Blitar masih menunggu Keputusan Gubernur,” pungkasnya.
Baca Juga: Kegiatan Masyarakat Dibatasi, Satgas Covid-19 Kota Blitar Gelar Operasi Yustisi
Pemberlakuan Jam di Kabupaten Blitar mendapat tanggapan dari pemerhati ekonomi, Mario Budi. Ia justru mempertanyakan apakah penutupan jalan dan pemberlakuan jam malam dapat menghentikan penyebaran Covid-19.
Namun yang jelas penutupan jalan mengakibatkan hancurnya perekonomian khususnya pedagang kecil. Untuk itu, dia berharap ada langkah-langkah kongkret bagi semua pihak yang kebajikannya tepat sasaran.
“Sehingga ekonomi tetap jalan. Sedangkan pencegahan penyebaran Covid-19 berjalan optimal,” tutup Budi.
Pewarta: Achmad Zunaidi