60DTK, Trenggalek – Berita viral di salah satu media televisi nasional mengenai bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran, menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi semua unsur pemerintahan di Kabupaten Trenggalek.
Bukan perkara benar tidaknya pemberitaan ini, melainkan sudahkah informasi yang benar itu tersampaikan dengan baik sampai ke akar rumput.
Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Serahkan Bantuan Untuk Guru PAUD Di Kecamatan Pule
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini meminta kepada jajarannya supaya PKK bisa menjadi corong informasi yang benar untuk masyarakat. 10 rencana aksi dalam gerakan berjarak diharapkan bisa menjadi ujung tombak pemerintah untuk berikhtiar melawan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terjadi.
Menurut Ketua TP PKK yang juga istri Bupati Trenggalek itu, informasi yang tersampaikan dalam pemberitaan televisi nasional tersebut timbul karena ketidaktahuan akan proses yang harus dilalui untuk bansos ini.
Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Beri Bantuan Ke Penyandang Disabilitas Di Karangan
Ia tidak menyalahkan narasumber dalam media televisi tersebut, meskipun yang bersangkutan telah memalsukan identitas dan mengarang kondisi yang tidak benar. Kejadian ini justru dijadikan pembelajaran untuk mengkoreksi diri ke dalam.
“Kita harus paham dulu bahwa ketidaktahuan itu berdampak terhadap keberlangsungan hidup di masyarakat itu sendiri,” ujar Novita kepada awak media, Kamis (7/05/2020).
Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Tinjau APD Buatan UMKM
Ia pun berharap, Tim Penggerak PKK dengan 10 aksi gerakan berjaraknya, bisa menyamakan sudut pandang, menyamakan materi, menyamakan informasi yang penting, untuk disampaikan ke masyarakat.
“Dengan edukasi yang baik, tentunya pola kerja otak akan dapat menerima dengan baik pula, sehingga dalam mencerna sebuah informasi akan lebih objektif terhadap upaya – upaya yang dilakukan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten,” tandas Novita.
Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Sosialisasikan Cara Buat Hand Sanitizer Dan Masker
Perlu diketahui, sesuai laporan dari pendamping lokal desa, Heri Purwaningtyas, narasumber ini bukanlah tukang kebun di salah satu sekolah, melainkan operator yang masih tetap mendapatkan intensif setiap bulan, meskipun jumlahnya sedikit.
Sementara itu, visual kondisi rumah yang ada dalam pemberitaan tersebut juga merupakan rumah kosong di samping rumah yang bersangkutan. Aslinya, kediaman yang bersangkutan adalah bangunan tembok dua lantai. Kondisi ini yang menyebabkan yang bersangkutan tidak lolos identifikasi penerima BLT dana desa.
Baca juga: Ketua TP PKK Trenggalek Dorong Jajarannya Bantu Tanggulangi Wabah Covid-19
“Artinya yang bersangkutan sudah pernah didaftarkan dalam daftar calon penerima BLT dana desa, namun karena kondisi rumah yang bagus akhirnya tidak lolos identifikasi,” ujar Heri.
Menyikapi hal ini, pemerintah desa mengambil langkah lanjut dan mengikutkan yang bersangkutan dalam program padat karya kegiatan fisik desa. Per Kamis (7/05/2020), yang bersangkutan sudah bekerja untuk membuat ruang isolasi untuk pemudik desa. (adv)
Pewarta: Hardi Rangga